Ahad 25 Nov 2018 01:29 WIB

Be Fast Cara Kenali Stroke

Penanganan yang cepat ketika mengalami stroke merupakan kunci yang berharga.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ratna Puspita
Stroke (ilustrasi)
Foto: AP
Stroke (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah. Hal ini berasal dari kondisi kardiovaskular seperti aterosklerosis, tekanan darah tinggi, dan fibrilasi atrium. Sebab itu, waktu cepat untuk mendapatkan perawatan medis sangat penting.

Ahli saraf Shazam Hussain, MD, menjelaskan, penanganan yang cepat ketika mengalami stroke merupakan kunci yang berharga. Semakin cepat pasien mendapatkan penanganan yang tepat, maka kemungkinan untuk membaik semakin dekat.

"Setiap menit dalam situasi stroke akut, Anda kehilangan sekitar dua juta sel otak dan karenanya ini benar-benar situasi di mana setiap menit berarti," kata Direktur Pusat Cerebrovaskular di Cleveland Clinic, dikutip dari health.clevelandclinic, Ahad (24/11).

Semakin cepat mengenali tanda-tanda stroke dan membawa seseorang ke rumah sakit, semakin besar peluang untuk mengurangi risiko kecacatan dan kematian. Namun, banyak dari masyarakat tidak mengenali tanda-tanda stroke.

Ada akronim sederhana untuk membantu, yaitu "BE FAST". Balance atau keseimbangan, ketika seseorang secara tiba-tiba kehilangan keseimbangan.

Eyes atau mata, terjadi perubahan dalam penglihatan. Face droping atau wajah terkulai, artinya salah satu sisi wajah tidak bisa digerakkan. 

Kemudian, arm weakness atau lengan melemah, kondisi yang sama perti pada wajah. Speech difficulty atau kesulitan berbicara, dan ketika lima tanda itu telah terlihat maka waktunya untuk menelepon petugas medis atau time to call.

"Ada banyak hal yang dapat dilakukan pada jam pertama setelah mengidentifikasi stroke untuk membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan pemulihan dampak," kata Dr Hussain mengingatkan pentingnya penanganan yang cepat.

Beberapa orang akan mengalami tanda-tanda peringatan sebelum terjadi stroke, yang disebut serangan iskemik atau stroke mini. Sebab itu, sangat penting untuk mendapatkan pemeriksaan rutin dan melaporkan gejala atau faktor risiko apa pun kepada dokter. Dokter dapat membantu mengevaluasi risiko untuk mengembangkan stroke dan membantu mengendalikan faktor risiko apa pun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement