REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal kehamilan, pertanyaan pertama yang mungkin muncul adalah apa jenis kelamin si kecil kelak? Ada banyak cara mengetahui Anda bakal memiliki anak laki-laki atau perempuan, meski tak semua cara selalu akurat. Berikut caranya dilansir di Verywell Family, Senin (26/11).
USG
Ultrasonografi (USG) adalah cara paling akurat mengetahui apakah Anda memiliki anak laki-laki atau perempuan. Biasanya informasi ini bisa diketahui antara pekan ke-18 dan 22 kehamilan. Beberapa bahkan sudah bisa mengetahui jenis kelamin bayinya setelah pekan ke-14 kehamilan. Dokter biasanya akan melihat tuberkulum genital janin.
Uji genetik
Amniocentesis and chorionic villus sampling (CVS) adalah uji genetik untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Anda bisa mengikuti tes ini sejak akhir trimester pertama atau sepanjang kehamilan. Namun, uji ini lebih invasif karena bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu.
Metode Ramzi
Ada metode terbaru mengetahui jenis kelamin bayi, yaitu Metode Ramzi. Ini menggunakan ultrasound yang bisa dilakukan sedini mungkin, sejak enam pekan kehamilan. Metode ini berfokus pada plasenta, namun kebanyakan dokter tidak menawarkannya.
Tes lain
Ada juga tes-tes lain yang bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi, seperti Harmony dan MaterniT21. Sebagian besar caranya melihat sel-sel bayi melalui aliran darah ibu atau urine ibu. Ada juga skrining yang khusus bagi mereka usia 35 tahun ke atas atau ibu yang bermasalah dengan genetik sehingga perlu menjalani skrining. Tes seperti ini bisa mungkin ditanggung asuransi, bisa juga tidak sehingga Anda perlu mengecek terlebih dahulu.
Terlepas dari Anda mengetahui jenis kelamin bayi sebelum atau sesudah persalinan, ketahuilah jenis kelamin bayi adalah informasi sekunder. Anak laki-laki atau anak perempuan sama saja sepanjang mereka terlahir dengan sehat.