Jumat 07 Dec 2018 09:20 WIB

Tanda-Tanda Otak Alami Penuaan

Ketika menua, otak akan mengalami pelambatan neuron.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Otak manusia bisa dijaga agar tetap tajam meski bertambah tua.
Foto: pixabay
Otak manusia bisa dijaga agar tetap tajam meski bertambah tua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika bertambah usia, kinerja otak menjadi salah satu yang akan terpengaruh. Tanda-tanda penuaan otak namun terkadang perlu diperhatikan lebih serius karena bisa menyangkut tanda munculnya penyakit tertentu.

Ada perbedaan besar antara perubahan otak penuaan normal dan gangguan kognitif penyakit seperti Alzheimer dan bentuk lain demensia.

Baca Juga

"Dalam otak yang normal dan sehat, hal utama yang terjadi saat kita semakin tua adalah neuron kita sedikit melambat,” kata anggota dewan American Geriatrics Society’s Health in Aging Foundation Michael R Wasserman, MD, didkutip dari Reader's Digest, Jumat (7/12).

Pelambatan seperti itu berarti membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses atau bereaksi terhadap informasi baru. Wasserman mengatakan, ada dua poin yang perlu diperhatikan, yaitu setiap orang berbeda dan ada masalah kognitif.

"Area otak yang paling diderita Alzheimer adalah ingatan jangka pendek. Jadi gejala awal utama penyakit ini adalah kehilangan ingatan jangka pendek, itulah yang diketahui semua orang," kata Wasserman.

Ketika datang ke gangguan penuaan otak, penyakit Alzheimer adalah masalah besar. Tanda keberadaannya pun cukup jelas dengan mudah hilangnya ingatan jangka pendek mencakup semua hal, mulai dari melupakan acara hari itu hingga ketidakmampuan mengingat instruksi. Mengulangi pertanyaan atau melupakan percakapan terakhir juga merupakan salah satu indikator.

"Ini dapat disebabkan oleh disfungsi di lobus temporal medial, sering di antara tanda-tanda pertama penyakit Alzheimer serta beberapa gangguan otak lainnya," kata Profesor dan Ketua Departemen Neurologi Universitas Washington di St Louis David M Holtzman, MD.

Namun, ketika masalah ingatan meluas ke hal-hal yang terjadi bertahun-tahun atau puluhan tahun di masa lalu, mungkin itu tanda untuk demensia. Bagi orang dengan Alzheimer, memori jangka panjang cenderung bertahan, namun demensia memiliki masalah memori jangka panjang.

Penuaan otak pun bisa dikenali dengan sulitnya menemukan kata. Kesulitan mengingat dasar-dasar kosakata, seperti kata-kata untuk barang-barang yang sering digunakan bisa menjadi tanda masalah kognitif.

"Hal ini disebabkan oleh kesulitan di bagian otak yang mengatur bahasa, biasanya di lobus temporal kiri atau parietal, dan itu juga bisa menjadi tanda pertama penyakit Alzheimer, gangguan neurodegeneratif lainnya, lesi otak struktural atau kerusakan terkait strok," kata Holtzman.

National Institute on Aging (NIA) menyatakan, kehilangan kemahiran menyetir pun perlu diperhatikan. Orang dengan demensia mungkin tidak menyadari mengalami kesulitan itu, namun teman dan keluarga bisa mengamatinya.

Sementara sejumlah faktor fisik dapat berkontribusi pada menurunnya kemampuan orang tua untuk mengemudi seperti kekakuan sendi hingga masalah penglihatan, Alzheimer dan bentuk lain demensia juga dapat menyebabkan masalah ini.

"Menjadi lebih pasif atau mengembangkan depresi baru pada orang tua dapat menjadi tanda tambahan gangguan kognitif," kata Holtzman, menjelaskan ciri penuaan otak lainnya.

Hal itu terjadi oleh perubahan pada lobus frontal, amygdala, dan struktur lain karena penyakit Alzheimer atau kondisi otak lainnya. Terlebih lagi, itu didorong pikiran negatif yang terus ada di dalam otak.

Sedangkan ketika terjadi kemunduran dalam kemampuan untuk mencium adalah tanda awal penyakit degeneratif penyakit Parkinson. Area otak yang bertanggung jawab untuk penciuman juga dipengaruhi oleh Alzheimer.

National Public Radio menyatakan, studi tahun 2016 menyarankan dokter untuk dapat menyaring pasien Alzheimer dengan menguji kemampuan mereka untuk mengidentifikasi aroma umum, seperti kopi, asap dan raspberry. Cara ini bisa menjadi pembeda masalah penurunan masalah otak apa yang bisa terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement