Jumat 07 Dec 2018 12:27 WIB

Keyhole Surgery, Inovasi Penanganan Kanker Usus Besar

Dalam waktu lima-enam hari, pasien sudah bisa kembali beraktivitas normal.

Rep: Retno Wulandhari/Antara/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi dokter
Foto: reuters
Ilustrasi dokter

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kanker usus besar stadium awal bisa diobati dengan menggunakan teknik keyhole surgery. Teknik keyhole surgery menjadi terobosan inovatif untuk penanganan kanker usus besar.

Menurut dokter spesialis bedah digestif RS Bethsaida Eko Priatno, pembedahan merupakan solusi terbaik menangani kanker usus besar. "Pembedahan terbukti menurunkan angka kekambuhan dan meningkatkan angka harapan hidup jika pasien datang pada stadium awal," kata Eko saat ditemui di RS Bethsaida, Kamis (6/12).

Baca Juga

Keyhole surgery merupakan terobosan inovatif untuk penanganan kanker usus besar secara minimal invasive dengan keyhole surgery. Seperti namanya, yang membedakan pembedahan ini dengan pembedahan konvensional, yaitu sayatan minimal yang hanya sebesar lubang kunci.

Menurut Eko, besar sayatan pada keyhole surgery hanya sekitar lima-10 milimeter, jauh lebih kecil dari sayatan bedah konvensional. Keyhole surgery secara kosmetik lebih baik dan proses pemulihan dan waktu rawatnya lebih singkat. Luka bekas operasi hampir tidak terlihat. Dalam waktu lima-enam hari, pasien sudah bisa kembali beraktivitas normal.

Namun, teknik pembedahan  ini tidak bisa digunakan untuk semua kondisi kanker usus besar. Keyhole surgery hanya baik digunakan untuk pasien dengan stadium antara satu-tiga. Lebih dari stadium itu, pasien biasanya sudah mengalami sumbatan usus sehingga teknik operasi ini sulit dilakukan.

Selain itu, teknik ini juga tidak efektif untuk pengangkatan tumor dengan ukuran besar karena tumor akan dikeluarkan dari dinding perut. "Kalau tumor besar berarti sayatan harus besar sehingga teknik ini tidak lagi efektif," kata Eko.

Bethsaida Hospital sudah menggunakan teknik ini selama kurang lebih setahun belakangan. Meski biayanya bisa lebih mahal, namun secara keseluruhan keyhole surgery memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan bedah konvensional.

"Biaya, sejujurnya lebih tinggi karena ada investasi alat. Tapi kalau dilihat secara keseluruhan lebih hemat. Teknik ini tidak perlu ICU setelah operasi, harga semalam di ICU saja sudah berapa. Perawatan setelah operasi juga cepat, proses penyembuhannya cepat. Jadi kalau ditotal secara keseluruhan sebenarnya harga tidak jauh berbeda," kata Eko.

Meski demikian, dia mengakui tidak semua kondisi kanker usus besar bisa diobati dengan menggunakan teknik keyhole. Apalagi jika letak tumor atau kanker menempel pada organ tubuh lain.

"Operasi ini punya keterbatasan juga, tapi memang berhubungan dengan si tumor itu sendiri. Kalau tumor yang sangat besar, kita tidak bisa menggunakan keyhole, kita harus tetap buat sayatan besar. Makanya ada syarat kapan bisa dilakukan. Kalau tumor sudah menempel di organ lain ya nggak bisa," katanya.

Ia mengingatkan yang terpenting setelah melakukan proses operasi adalah pasien tidak boleh lupa melakukan pemeriksaan rutin. Hal ini berguna untuk mendeteksi secara dini ada tidaknya kekambuhan kanker sehingga bisa ditangani secepatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement