REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak dari kita merasa stres saat bertambah usia setiap tahunnya. Anda mungkin bertanya-tanya, apakah semakin bertambah usia semakin menurun pula kualitas kesehatan?
Usia versi kalender ternyata tidak menentukan kesehatan seseorang. Penelitian terbaru menunjukkan hal yang lebih penting adalah usia biologis alias usia tubuh kita yang menentukan rentang hidup.
"Masing-masing kita punya usia biologis berbeda sesuai gen, apa yang kita makan, berapa banyak kita berolah raga, polusi lingkungan, dan sebagainya. Usia biologis lah yang menentukan kesehatan dan rentang hidup kita," kata Direktur Paul F Glenn Center for the Biology of Aging at Harvard Medical School, David Sinclair dilansir dari Mind Body Green, Senin (10/12).
Pertanyaan berikutnya, bagaimana usia biologis bisa diketahui? Profesor peneliti di Yale Medical School, Morgan Levine di laboratoriumnya memasukkan biomarker sampel darah yang biasa diambil saat pemeriksaan gula daerah, ginjal, atau jantung. Dia kemudian memasukkan datanya ke dalam algoritme tertentu untuk memberi tahu usia biologis atau usia fenotip seseorang.
Seseorang yang usia biologisnya lebih rendah dari usia kalender ternyata berisiko penyakit rendah. Seseorang yang usia biologisnya lebih tua dari usia kalendernya berisiko penyakit lebih tinggi.
Sayangnya algoritme Levine tidak dipublikasikan untuk umum. Kabar baiknya, jika usia biologis Anda tidak sesuai dengan harapan, ada langkah-langkah bisa diambil untuk membuatnya lebih muda. Tidur lebih nyenyak, makan makanan sehat, berolah raga adalah faktor protektif untuk menurunkan risiko penyakit berkaitan dengan penuaan.