Selasa 11 Dec 2018 16:51 WIB

Siloam Luncurkan Pengobatan Ginjal dengan Gelombang Kejut

Pengobatan ini memecah batu ginjal tanpa sayatan operasi.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Gita Amanda
Batu ginjal (ilustrasi)
Foto: Healthliving
Batu ginjal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Purwakarta, meluncurkan layanan pemecah batu ginjal tanpa sayatan operasi. Layanan tersebut, yakni Extracorporeal shock Wave Lithotripsy (ESWL). Dengan layanan ini, pasien dengan batu ginjal bisa disembuhkan, hanya melalui gelombang kejut.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis, RSU Siloam Purwakarta, Nita Hanjani Dewi, mengatakan layanan ESWL ini merupakan yang terbaru di rumah sakit swasta tersebut. Layanan ini, sengaja diluncurkan mengingat jumlah pasien dengan masalah saluran indung kemih atau yang berpenyakit batu ginjal cukup banyak.

"Pasien saluran indung kemih yang berobat ke kita saja, angara 75-100 warga per bulannya," ujar Nita, kepada Republika.co.id, Selasa (11/12).

Selama ini, lanjut Nita, untuk mengangkat batu yang bersemayam di ginjal itu, masih menggunakan pola lama. Yakni, operasi dengan berbagai sayatan. Tetapi, dengan seiringnya perkembangan teknologi, kini pengangkatan batu ginjal tak perlu operasi dengan luka sayatan lagi.

Cukup, dengan pengobatan yang ada di layanan ESWL, maka batu ginjal pasien bisa diluruhkan. Saat ini, layanan tersebut telah tersedia di RSU Siloam Purwakarta. Serta, pasien tak perlu khawatir soal biayanya. Sebab, telah tercover oleh BPJS.

"Alat ESWL-nya, baru kemarin datang. Jadi, ke depan bisa sudah ada pasien yang mencoba alat terbaru ini," ujarnya.

Sementara itu, dokter spesialis Urologi RSU Siloam, Jupiter Sibarani, mengatakan dulu pasien batu ginjal ini akan membayangkan hal yang 'ngeri' dalam tindakan penyembuhan penyakitnya. Karena, prosedur penyembuhannya biasanya dengan tindakan operasi. Tapi, dengan layanan ESWL ini pasien tidak perlu lagi risau dan merasa takut.

"Sebab, tindakan penyembuhan penyakit batu ginjal saat ini menggunakan gelombang kejut. Artinya, tak dilakukan dengan pembedahan," ujarnya.

Bahkan, tindakan untuk meluruhkan batu ginjal itu hanya memakan waktu kurang lebih satu jam. Pasien, cukup berbaring. Nanti, alat ESWL ini akan memancarkan gelombang kejut ke area tempat batu ginjal-nya berada. Setelah itu, luruhan batu tersebut akan terbuang dengan air seni pasien.

Dengan tindakan ini, luka dan rasa sakit nyaris tidak ada. Karna, batu akan keluar dengan sendirinya dan terbawa urin. Jadi, pasien tak perlu dilakukan tindakan rawat inap. Sehingga, biayanya juga lebih murah.

Namun demikian, lanjut dia, pascatindakan ESWL pasien tetap harus melakukan kontrol. Guna, memastikan jika batu ginjal ang dideritanya sudah hancur atau hilang.

Dia menjelaskan, ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk membuang zat sisa dalam darah melalui urin. Batu ginjal sendiri, merupakan zat yang mengendap dan tidak bisa keluar. Penyakit ini, biasanya ditandai dengan rasa nyeri dibagian pinggang dan nyeri saat buang air kecil.

Selain itu, batu ginjal tidak bisa dianggap remeh. Bila dibiarkan, akan menyumbat saluran kemih. Serta efek terparah, bisa menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara permanen (gagal ginjal).

"Dari 75-100 pasien saluran kemih ini, lima persennya terindikasikan harus menjalani peluruhan batu ginjal," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement