Ahad 16 Dec 2018 07:38 WIB

Yuk Mengenal Jam Tubuh yang Pengaruhi Kesehatan

Bekerja sepanjang malam dan banyak menggunakan gawai menganggu jam tubuh manusia

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tetap berolahraga di usia lanjut
Foto: sci.news.com/Michael de Groot
Tetap berolahraga di usia lanjut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tubuh manusia memiliki jam tubuh yang berbeda-beda. Jam tubuh mengawasi metabolisme dan berkontribusi pada fungsi setiap organ dalam tubuh manusia.

Namun, jika seseorang melewati siklus alami ke malam hari dengan bekerja sepanjang malam, berpergian jarak jauh, atau menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar terang gawai dalam kegelapan, maka jam tubuh kita menjadi tidak fokus serta berhenti berfungsi dengan benar.

Penelitian baru dari University of Southern California di Los Angeles, The Scripps Research Institute di La Jolla California, dan Nagoya University di Jepang mengidentifikasi mekanisme kunci yang menghubungkan disregulasi ritme sirkadian dengan paparan penyakit kronis lebih besar.

“Studi epidemologis secara konsisten mengungkapkan semakin banyak hubungan antara gaya hidup modern dan jam biologis internal kita. Ketika keduanya berbenturan, itu dapat menyebabkan perkembangan penyakit seperti obesitas dan kanker payudara,” kata penulis studi Steve Kay, Profesor Provost dari Neurologi, Teknis Biomedis dan Ilmu Bilogi di University of Southern California dalam catatan.

Namun, ia menambahkan studi ini melampaui epidemologi untuk mengeksplorasi mekanisme gangguan sikardian sebagai risiko penyakit tertentu. Studi baru, yang muncul di PNAS, telah mengidentifikasi protein yang memainkan peran ganda dalam konteks ritme sirkadian dan yang menjelaskan bagaimana jam tubuh terganggu dapat menyebabkan penyakit.

Kay dan rekannya berfokus pada protein yang ditemukan dalam inti sel, HNF4A. HN4FA , menurut peneltian, sebelumnya terlibat dalam perkembangan awal hati, ginjal, dan usus besar.

Seperti yang dilansir Medical News Today, ketika para peneliti menganalisis sel hati dan usus yang diambil dari tikus dan jaringan manusia. Mereka menemukan HNF4A berinteraksi dengan jam sirkadian sel-sel ini melalui cara yang rumit. Lebih khusus lagi HNF4A dapat memblokir dua protein lain, JAM dan BMAL 1 yang membantu mengatur ritme sirkadian pada mamalia.

“Di dalam sel, roda-roda jam bersifat universal, tetapi jarum jam khusus untuk setiap organ. Jadi jam kerjanya di setiap sel berbeda,” ujar Kay.

Selain itu, penulis studi Meng Qu menjelaskan mutasi pada gen HNF4A diketahui berkontribusi pada bentuk herediter diabetes langka, yang disebut MODY1. Ekspresi disregulasi telah terkait erat dengan kanker hati.

“Penemuan kami menunjukkan gangguan jam bisa menjadi mekanisme potensial dan menyediakan jembatan antara regulasi sirkadian dan perkembangan penyakit,” kata Meng Qu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement