Senin 17 Dec 2018 06:35 WIB

Alasan Daging Merah bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Peningkatan TMAO dalam tubuh akibat makan daging bisa picu risiko jantung koroner

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Daging merah tanpa lemak
Foto: Cosmopolitan
Daging merah tanpa lemak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti memiliki bukti yang lebih kuat mengenai alasan daging merah bisa tingkatkan risiko penyakit jantung. Dua penelitian yang dipublikasikan belum lama ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi daging merah memproduksi lebih banyak senyawa kimia yang disebut TMAO. 

Peningkatan jumlah TMAO ini berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung. Ketika orang-orang yang tadinya mengonsumsi daging merah memutuskan tidak lagi memakannya selama sebulan, produksi TMAO menurun.

Mereka juga menunjukkan bahwa tidak mengonsumsi daging merah sama sekali berdampak terhadap fungsi ginjal. "Penelitian ini menunjukkan betapa besar pengaruh tidak mengonsumsi daging merah terhadap metabolisme tubuh," kata Stanley Hazen dari klinik dikutip Cleveland News.

TMAO adalah senyawa yang terbuat dari bakteri gut selama proses pencernaan. Daging merah, khususnya, menyebabkan bakteri gut ini memproduksi banyak prekursor yang dalam proses metabolisme diubah menjadi TMAO.

Sejumlah spesies bakteri menyebabkan meningkatnya produksi TMAO ketika mereka memetabolisme kolin, lesitin, dan carnitine yang keseluruhannya terdapat pada daging merah, produk susu dan telur. Tim Hazen menunjukkan bahwa orang yang jumlah TMAO dalam darahnya besar berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung. 

Tidak hanya itu, mereka juga berisiko meninggal lebih awal. Sementara orang yang menganut gaya hidup vegetarian dan vegan menunjukkan jumlah TMAO yang sedikit. Mereka berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung dari pada orang yang memakan daging. 

Demikian halnya orang-orang yang lebih sering mengonsumsi unggas dan ikan. Mereka berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung. Lemak jenuh dari makanan yang bukan berasal dari daging tidak berdampak terhadap peningkatan jumlah TMAO. 

Pada penelitian kedua, tim Hazen menunjukkan bahwa bakteri gut mengubah asam amino yang disebut carnitine menjadi TMAO. Ketika peneliti memberikan suplemen carnitine kepada orang pemakan daging, bakteri gut langsung mengubahnya menjadi TMAO. 

Pada orang vegetarian dan vegan, tubuh tidak langsung memproduksi TMAO saat diberi suplemen carnitine. TMAO baru diproduksi setelah beberapa minggu pemberian suplemen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement