REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bernyanyi untuk bayi ternyata membantu pemulihan depresi pascapersalinan yang dialami ibu baru. Ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan di British Journal of Psychiatry.
"Depresi pascapersalinan melemahkan ibu dan keluarga. Penelitian kami menunjukkan bagi sebagian wanita, aktivitas seperti bersenandung untuk bayi bisa mempercepat pemulihan salah satu masa paling rentan dalam hidup mereka," kata Kepala Peneliti di Center for Performance Science, Rosie Perkins, dilansir di Essential Baby, Senin (17/12).
Peneliti melibatkan 134 wanita yang mengidap depresi pascapersalinan kemudian membagi mereka ke dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok diberi kegiatan berbeda selama 10 pekan, yaitu sesi bernyanyi, bermain kreatif, dan menjalani perawatan antidepresan.
Semua ibu yang mengambil bagian dalam studi ini sembuh bertahap. Kelompok yang diminta bernyanyi ternyata mengalami pemulihan lebih cepat, hanya dalam enam pekan. Sebanyak 35 persen dari mereka melaporkan penurunan gejala depresi.
Gail Barnes, salah seorang ibu yang terlibat dalam penelitian mengatakan, bernyanyi sangat membantunya. "Itu menyelamatkan saya. Mungkin terdengar dramatis, namun memang ini membuat perbedaan besar," ujarnya.
Sebelumnya, Barnes merasa hidupnya monoton dan kesepian bersama bayinya setiap hari. Depresi pascapersalinan biasanya dialami ibu antara satu bulan hingga satu tahun setelah melahirkan.
Gejalanya bisa berupa menangis, marah, ketakutan berlebihan, cemas, putus hubungan dengan dunia sekitar, menarik diri dari keluarga dan teman, hingga hasrat ingin menyakiti bayinya sendiri. Depresi pascapersalinan memengaruhi satu dari tujuh wanita atau hampir 16 persen wanita melahirkan di Australia.