Rabu 19 Dec 2018 05:55 WIB

Betulkah Jenis Kelamin Bayi Bisa Dirancang Sejak Awal?

Secara teori, jenis kelamin bayi bisa diusahakan sesuai ekspektasi orang tuanya.

Ibu hamil memperlihatkan hasil USG janinnya yang berjenis kelamin laki-laki.
Foto: Prayogi/Republika
Ibu hamil memperlihatkan hasil USG janinnya yang berjenis kelamin laki-laki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak mitos yang beredar mengatakan bahwa kita bisa menentukan apakah akan memiliki bayi perempuan atau laki-laki dari makanan yang dikonsumsi selama proses persiapan kehamilan. Faktanya, hal tersebut sampai saat ini masih menjadi perdebatan.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Boy Abidin mengungkapkan bahwa penentuan bayi laki-laki atau perempuan sepenuhnya menjadi kuasa Tuhan. Hanya saja, secara teori berdasarkan studi ilmiah hal tersebut bisa diusahakan.

Boy mengakui, teori tersebut sebenarnya masih jadi perdebatan. Secara teori, yang menentukan jenis kelamin bayi memang sperma dari suami yang terdiri dari kromosom X dan Y.

"Kalau sperma pembawa kromosom X yang bertemu dengan sel telur maka jadinya anak perempuan dan kalau yang Y ketemu sel telur maka jadinya anak laki-laki," jelas Boy dalam peluncuran "Femometer Sensitif Ovutest Digital" di Jakarta, Selasa.

Menurut Boy, jika ingin mendapatkan anak perempuan, suami-istri harus melakukan hubungan intim di luar masa subur. Sebaliknya, untuk mengusahakan keturunan berjenis kelaminlaki-laki, hubungan seks dilakukan saat masa subur.

"Setelah masa subur, Y-nya (laki-laki) sudah mati maka yang akan lebih dominan yang X (perempuan)," ungkapnya.

Selain itu, untuk mendapatkan anak laki-laki, kondisi area vagina sang istri harus memiliki tingkat asam (pH) yang tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan banyak makan daging.

"Kalau mau anak laki, vagina harus asam," kata Boy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement