Sabtu 22 Dec 2018 05:02 WIB

Mencium Kaus Kaki Bau Bisa Berbahaya Bagi Paru-Paru

Ketika mencium bau kaus kaki bisa jadi ada jamur yang ikut terhirup.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Kaus kaki
Foto: Pixabay
Kaus kaki

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Mengendus kaus kaki bekas pakai tentunya bukan pengalaman mengenakkan, mengingat baunya yang kurang sedap. Tidak hanya menjijikkan, hal itu juga berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru.

Anehnya, ada saja orang yang terobsesi melakukan kebiasaan tersebut. Pria 37 tahun asal Cina hobi mengendus kaus kaki yang sudah dia pakai sepulang kerja. Karena itu, dia terkena penyakit serius sampai dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga

Laman Health melaporkan, dokter mendiagnosis pria itu mengidap infeksi paru-paru, yang diyakini akibat gemar mencium kaus kaki kotor. Walau terkesan tidak berbahaya, banyak jamur yang tumbuh dan berkembang di sana.

Saat si pria menghirup bau kaus kaki, bisa jadi ada jamur yang ikut terhirup dan memasuki paru-parunya. Infeksi itu ditandai dengan nyeri dada dan batuk, diperparah lemahnya sistem kekebalan tubuh pasien karena kurang tidur.

Juru bicara Yayasan Penyakit Menular Amerika, Aaron Glatt, turut menanggapi kasus itu. Kepala pengobatan di Rumah Sakit South Nassau Communities di New York, AS, itu menganggapnya mungkin terjadi, tapi sangat jarang.

Memang ada infeksi jamur tertentu yang menular melalui inhalasi, tetapi biasanya bukan dari hal sepele seperti kaus kaki. Meski begitu, dia tidak menyarankan terlalu sering mengendus kaus kaki, kecuali sesekali untuk memastikan kebersihannya.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti pasien kanker atau HIV pun perlu lebih waspada. Hanya ada sedikit risiko yang tersimpan pada kaus kaki, tapi pengidap gangguan sistem kekebalan cenderung lebih mudah tertular infeksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement