REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikat gigi disarankan dilakukan dua kali per hari, ketika bangun pagi dan saat akan tidur malam. Hanya saja, tidak semua orang mengikuti saran tersebut.
Padahal, menyikat gigi malam hari memiliki posisi yang begitu penting. Saat melewatkan kebiasaan baik tersebut saat akan tidur, bersiaplah menerima masalah mulut.
Hal itu bermula dari bakteri-bakteri yang masih bertahan di mulut akibat makanan yang dikonsumsi. Ketika tidak dibersihkan, bakteri akan membuat material gigi keropos karena asam yang tinggi.
Dalam kondisi normal, mulut memang menghasilkan asam. Ini berguna ketika air liur keluar secara normal, namun saat malam hari ketika tidur, air liur hanya berproduksi sedikit sehingga membuat asam meningkat.
Saat menyikat gigi, fluoride yang ada pada pasta gigi akan menahan gigi agar tidak cepat rusak. Menyikat gigi juga menekan angka perkembangan bakteri tidak baik yang ada dalam air liur saat tidur.
Selain itu, jika tidur tanpa menggosok gigi, plak akan mulai menempel dan menumpuk menyelimuti gigi. Kondisi tersebut pun akan membuat plak semakin sulit dibersihkan, bahkan ketika menyikatnya dengan keras. Plak akan membuat napas memiliki bau tidak sedap, infeksi geraham, dan berdarah.