REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terkini berusaha mengungkapkan hubungan antara temperatur dingin dengan masa hidup manusia. Diduga cuaca dingin mampu memperpanjang usia karena melambatnya intensitas metabolisme tubuh.
Riset kali ini dilakukan oleh Laboratorium Biologi Universitas Chicago. Periset menyelidiki faktor yang mempengaruhi penuaan dengan menggunakan hewan laut berukuran mikroskopis yaitu rotifer.
Alasannya karena tubuh rotifer transparan hingga mudah dipantau. Kedua, lantaran rotifer punya lebih banyak gen dibanding manusia.
Salah satu peneliti, Kristin E. Gribble, mengatakan kepercayaan terhadap pengaruh cuaca dingin dengan usia perlu diselidiki secara tepat. Sebab, bila hal itu benar, maka berpotensi membantu manusia memperpanjang usia.
''Ada orang di luar sana yang percaya dengan kuat bahwa jika anda mandi dengan air dingin tiap hari, maka itu akan memperpanjang usia,'' kata Kristin, seperti dilansir dari medicalnewstoday, Sabtu (5/1).
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pengaruh cuaca dingin terhadap usia rotifer berbeda-beda. Ada rotifer yang bertambah panjang usianya. Tapi, ada juga yang usianya berkurang.
''Ada perbedaan. Ada yang bertambah atau stagnan. Dan, ada yang malah meninggal," sebutnya.
Atas dasar itu, Kristin ingin memperdalam lagi penelitiannya. Sehingga ke depannya, uji coba bisa dilakukan pada manusia. ''Ini artinya kita harus lebih perhatikan lagi variabilitas genetik terhadap terapi usia,'' ujarnya.