Sabtu 05 Jan 2019 11:36 WIB

Banyak Orang Dewasa Mengklaim Alergi Tanpa Bukti

19 persen populasi berpendapat mereka alergi terhadap makanan tertentu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Orang yang mengalami alergi
Foto: Boldsky
Orang yang mengalami alergi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan orang dewasa telah mengambil kesimpulan yang salah tentang mereka memiliki alergi makanan. Sebuah penelitian baru mengungkapkan, banyak orang mengganggap memiliki alergi, padahal itu tidak terbukti.

“Sementara kami menemukan satu dari 10 orang dewasa memiliki alergi makanan, hampir dua kali lebih banyak orang dewasa berpikir mereka alergi terhadap makanan, sedangkan gejala mereka mungkin menunjukkan intoleransi makanan atau kondisi terkait makanan lainnya,” kata dokter anak dan peneliti alergi makanan Dr Ruchi Gupta dikutip dari The Independent, Sabtu (5/1).

Penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open telah menemukan hampir setengah dari orang dewasa di Amerika Serikat berpikir mereka memiliki alergi makanan. Padahal mereka belum menunjukkan gejala untuk mendukung klaim yang disematkan itu.

Hasil dari studi tersebut menunjukan lebih dari 10 persen orang dewasa diyakini memiliki alergi makanan. Sementara 19 persen populasi berpendapat mereka alergi terhadap makanan tertentu.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Rumah Sakit Anak Anna dan Robert H. Lurie Chicago dan Universitas Northwestern. Tim tersebut menilai jawaban dari survei yang dilakukan oleh 40.000 orang dewasa di masyarakat.

Temuan peneliti menunjukkan hanya setengah dari orang dewasa yang diduga alergi makanan telah didiagnosis oleh seorang profesional medis. Sedangkan kurang dari seperempat dilaporkan memiliki resep untuk epinefrin untuk mengobati reaksi alergi.

“Penting untuk menemui dokter untuk pengujian dan diagnosis yang tepat sebelum sepenuhnya menghilangkan makanan dari diet. Jika alergi makanan dikonfirmasi, memahami manajemennya juga penting, termasuk mengenali gejala anafilaksis dan bagaimana dan kapan menggunakan epinefrin," ujar Dr Gupta.

Peneliti juga menemukan hampir setengah dari alergi makanan yang dikonfirmasi di antara peserta berkembang di masa dewasa. Tim peneliti belum mengetahui penyebab apa yang bisa memicu hal tersebut.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami mengapa ini terjadi dan bagaimana kita dapat mencegahnya," kata Gupta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement