Selasa 08 Jan 2019 13:54 WIB

Menghindari Hal Buruk Sebelum Tidur

Kecemasan berlebihan akan menyebabkan kemungkinan terjaga.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Hindari meletakkan TV dalam kamar tidur agar tidur jadi lebih berkualitas.
Foto: Reuters
Hindari meletakkan TV dalam kamar tidur agar tidur jadi lebih berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak dari kita yang memiliki kebiasaan buruk menjelang tidur. Entah itu asik dengan ponsel, terlalu buku atau malas bangun untuk mematikan lampu.

Apa saja sebenarnya hal buruk yang perlu dihindari sebelum tidur? Colin Espie, profesor di Nuffield Department of Clinical Neuroscience di University of Oxford dan salah satu pendiri Sleepio, mengatakan setiap aktivitas yang akan menyebabkan seseorang mengalami peningkatan tingkat stres dapat berdampak pada kualitas tidur.

Dilansir laman The Independent, secara umum, sebagai patokan, apa pun yang dapat menyebabkan kecemasan berlebihan atau hormon stres akan menyebabkan peningkatan terjaga, sehingga mencegah tidur malam pada waktu yang tepat. Para ahli telah mengingatkan bahwa berbaring di tempat tidur dengan berselancar smartphone sebelum tidur dapat berisiko mrampas kualitas tidur.

Profesor Espie menyarankan untuk menghindari aktivitas demikian. “Sangat penting untuk memiliki rutinitas zatu jam hingga satu setengah jam sebelum Anda pergi tidur ketika Anda tidak melakukan pekerjaan apa pun, hindari aktivitas 'merangsang' seperti olahraga berat, matikan elektronik perangkat dan beri diri Anda waktu untuk bersantai," katanya.

Penelitian mengungkapkan bahwa pengguna teknologi awam sebelum tidur bisa memakan waktu hingga satu jam lebih lama daripada orang rata-rata untuk akhirnya tertidur dibandingkan mereka yang tidak. Sebuah survei Naturalmat menunjukkan 15 persen orang Inggris melihat ponsel pintar atau tablet mereka di malam hari sebelum mereka tidur.

Profesor Espie juga mengingatkan bahwa aktivitas yang memengaruhi tidur akan bervariasi tbrgantung pada individu. Membaca sebelum tidur juga bukanlah pilihan terbaik bagi sebagian orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement