Kamis 10 Jan 2019 06:12 WIB

7 Potensi Komplikasi Hamil Anak Kembar (1)

Jika anak kembar terlahir cukup bulan dan berat, maka mereka akan sehat.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Bayi Kembar
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Bayi Kembar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua mendambakan keturunan kembar. Melihat dua makhluk kecil ciptaan Tuhan menggeliat di dalam boks bayi alangkah senangnya.

Namun, tahukah Anda? Memiliki anak kembar juga berisiko. Banyak anak kembar gugur di awal masa kehamilan, sering kali sebelum si ibu tahu dirinya mengandung janin kembar.

Laporan International Journal of Fertility menyebutkan kebanyakan anak kembar lahir prematur, kurang berat badan dibanding bayi lain, bahkan mengalami cacat lahir. Jika anak kembar terlahir cukup  bulan dan cukup berat, maka mereka akan sehat.

Mengandung janin kembar juga menantang bagi ibu. Ibu lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi dan diabetes selama masa kehamilan. Ada kemungkinan juga ibu harus menjalani operasi caesar.

Jika Anda tengah mengandung janin kembar, beberapa perubahan gaya hidup dan perawatan pranatal perlu dilakukan. Ini untuk menghindari tujuh komplikasi berikut, dilansir dari Health Day, Selasa (8/1).

Lahir prematur

Menurut March of Dimes, lebih dari 50 persen kembar dilahirkan prematur, yang berarti sebelum pekan ke-37 kehamilan. Rata-rata kehamilan kembar berlangsung hanya 35 pekan atau empat pekan lebih cepat dari kehamilan tunggal.

Sebagian besar bayi kembar yang dilahirkan pada usia 35 pekan akan baik-baik saja, hanya perlu perawatan intensif di rumah sakit. Namun, karena bayi prematur berisiko lebih tinggi terkait masalah kesehatan, Anda harus berusaha sebisa mungkin mencegah kelahiran prematur.

Sebagai permulaan, ibu bisa menjaga pola makan sehat, tidak merokok, minum minuman keras, mengonsumsi obat-obatan terlarang, olah raga ringan setidaknya 30 menit sehari atau berdasarkan rekomendasi dokter. Minum vitamin harian yang mengandung setidaknya 30 miligram zat besi. Penelitian menunjukkan mengurangi stres dan menghindari bekerja berjam-jam dengan mengandalkan kaki bisa mengurangi risiko kelahiran prematur.

Berat badan bayi lahir rendah

Bayi kembar harus berbagi nutrisi di dalam rahim ibu, sehingga mereka cenderung lahir dengan berat badan lebih kecil dari bayi tunggal. Bayi kembar yang terlahir dengan berat badan di bawah dua kilogram (kg) juga rentan masalah kesehatan.

Anda bisa membantu bayi kembar mendapatkan berat badan cukup dan sehat. Cobalah makan 300 kalori lebih banyak dari ibu yang sedang hamil tunggal. Setiap harinya ibu yang hamil tunggal disarankan mengonsumsi 2.700 kalori, yang berarti ibu hamil kembar perlu mengonsumsi sekitar tiga ribu kalori. Idealnya ibu hamil kembar bertambah berat badan sekitar 15-20 kg.

Ukuran bayi tak sama

Sekitar 30 persen bayi kembar akan terlahir dengan ukuran tak sama. Beberapa penelitian menunjukkan jika salah satu bayi beratnya 25 persen lebih rendah dari bayi lainnya, maka satu atau keduanya lebih mungkin mengalami masalah pernapasan atau membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

Dokter akan memantau pertumbuhan kedua bayi Anda selama kehamilan. Tanda-tanda pertama dari pertumbuhan bayi tak seimbang biasanya muncul pada trimester ketiga.

Sindrom transfusi kembar

Sindrom transfusi kembar menimbulkan ancaman berbahaya bagi bayi kembar identik yang berbagai satu plasenta. Bayi kembar normal bertukar darah selama di kandungan, namun sekitar 20 persen kasus, salah satu bayi kembar bisa mentransfer darah lebih banyak ke bayi kembar lainnya, sehingga menempatkan keduanya dalam risiko.

Pada kasus terparah, kembar yang menerima darah terlalu banyak dari saudara kembarnya bisa mengalami gagal jantung, sementara kembar lainnya mengalami anemia atau kekurangan darah. Diagnosis dan pengobatan dini bisa memperlambat aliran darah abnormal ini dan menurunkan risiko komplikasi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement