REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dua wanita di Inggris dikabarkan terinfeksi penyakit kelamin super-gonore atau disebut kencing nanah. Kabar itu telah memicu keprihatinan mendalam dari perkumpulan dokter kesehatan seksual.
Salah satu wanita itu tampaknya telah terinfeksi di daratan Eropa. Sedangkan satu lainnya mendapatkan infeksi di Inggris. Karenanya kasus ini dianggap memiliki hubungan yang kuat dengan Eropa.
Namun, Dr Nick Phin, dari Public Health England, mengatakan "tidak adil" mengatakan super-gonore saat ini mewabah di Inggris. Namun, fakta ini memberikan potensi penyakit meluas secara global. "Ini benar-benar membawa pesan bahwa organisme ini akan menyebar secara global dan Anda bisa menemukannya di Inggris," kata dia kepada BBC.
Kedua wanita itu terinfeksi versi gonore yang resisten terhadap antibiotik pilihan pertama, kombinasi azithromycin dan ceftriaxone. Kasus-kasus itu tidak terkait dengan "kasus terburuk dunia", yang terdeteksi di Inggris pada tahun 2018 setelah perjalanan ke Asia Tenggara.
Dr Phin mengatakan mungkin saja ada kasus lain, namun ini jelas merupakan dua kasus pertama. Bakteri Neisseria gonore telah dengan cepat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik baru.
Kini kedua wanita itu telah disembuhkan dari infeksi mereka, yang resisten terhadap terapi utama. Kesehatan Masyarakat Inggris mendorong orang untuk menggunakan alat pengaman (kondom) saat berguhubungan dengan pasangan baru.
Sebelumnya telah terjadi peningkatan tingkat super-gonore di seluruh dunia dengan kasus serupa dilaporkan di tiga negara lainnya, Jepang, Kanada dan Australia. Dr Olwen Williams, presiden Asosiasi Inggris untuk Kesehatan Seksual dan HIV, mengatakan sangat prihatin dengan perkembangan baru ini.
Apa itu gonore?
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral, dan anal tanpa kondom.
Gejalanya dapat berupa keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning dari organ seksual, rasa sakit saat buang air kecil dan perdarahan di antara periode-periode.
Namun, infeksi organ kewanitaan dan dubur seringkali tidak memiliki gejala. Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan infertilitas, penyakit radang panggul dan dapat ditularkan kepada anak selama kehamilan.
Paddy Horner, dari University of Bristol, menyatakan kita harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dalam beberapa bulan mendatang dan apakah lebih banyak kasus muncul, tetapi hanya masalah waktu sebelum tiba di Inggris.
"Ketika orang-orang bergaul secara seksual itu dapat menyebar dengan sangat cepat dan kekhawatirannya adalah ini bisa menjadi mapan, jika bukan dari infeksi ini, maka satu di masa depan," ungkapnya.