Senin 14 Jan 2019 08:44 WIB

Diet Tinggi Serat Kurangi Risiko Penyakit Kronis

Peningkatan asupan serat juga berkaitan erat dengan berat badan lebih rendah.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Buah apel, salah satu sumber serat alami.
Foto: Antara
Buah apel, salah satu sumber serat alami.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penelitian baru yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan banyak serat dan biji-bijian yang dimasukkan ke dalam makanan dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Penyakit kronis yang dimaksud adalah penyakit jantung koroner, strok, diabetes tipe 2, dan kanker kolorektal.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Universitas Otago Selandia Baru dan Universitas Dundee Skotlandia, meta-analisis baru mengamati 185 studi pengamatan yang berisi data yang berhubungan dengan sekitar 135 juta selama bertahun-tahun. Serta 58 uji klinis yang melibatkan 4.635 peserta dewasa yang sehat.

Baca Juga

Para peneliti fokus pada efek serat makanan dan biji-bijian pada risiko kematian dini dan tingkat penyakit jantung koroner, penyakit jantung dan strok, serta tingkat diabetes tipe 2, dan kanker kolorektal. Juga kanker yang terkait dengan obesitas, seperti kanker payudara, endometrium, esophagus, dan prostat.

Temuan ini, yang diterbitkan dalam The Lancet, menyatakan mereka yang makan dengan jumlah serat tertinggi dengan asupan harian antara 25 gram dan 29 gram mendapat manfaat dari penurunan 15 hingga 30 persen dari semua penyebab dan kematian terkait kardiovaskular bila dibandingkan orang yang paling sedikit mengonsumsi serat.

Selain itu, seperti dilansir dari Malay Mail, konsumsi makan makanan kaya serat juga mengurangi tingkat penyakit jantung koroner, strok, diabetes tipe 2 dan kanker kolorektral sebesar 16 hingga 24 persen. Tampaknya juga ada hubungan dosis-respons menunjukkan asupan serat makanan yang lebih tinggi di atas 25 gram hingga 29 gram per hari dapat membawa manfaat yang lebih besar untuk melindungi diri terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker kolorektal, serta kanker payudara.

Selanjutnya, peningkatan asupan serat dikaitkan dengan berat badan dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan asupan yang lebih rendah. Sementara itu, asupan biji-bijian yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan 13 hingga 33 persen risiko pengembangan penyakit kronis .

Untuk setiap peningkatan 15 gram biji-bijian yang dimakan per hari, total kematian dan tingkat penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2 dan kanker kolorektal menurun dua hingga 19 persen. Biji-bijian utuh dikaitkan dengan penurunan berat badan dengan para peneliti menjelaskan bahwa biji-bijian tinggi serat makanan.

Namun, penelitian ini hanya menemukan dukungan terbatas bahwa diet dengan indeks glikemik rendah dan beban glikemik rendah menawarkan perlindungan terhadap diabetes tipe 2 dan strok. Mereka menjelaskan makanan dengan indeks glikemik rendah atau muatan glikemik rendah juga mengandung gula tambahan, lemak jenuh, natrium yang dapat menjelaskan manfaat kesehatan dari jenis diet ini menjadi kurang jelas.

Kebanyakan orang di seluruh dunia mengonsumsi kurang dari 20 gram serat makanan per hari. Sumber kaya serat makanan di antaranya, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement