REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekerja pada malam hari atau shift malam dapat berdampak pada gangguan kesehatan, meskipun tidak disadari. Bekerja di malam hari berpotensi memengaruhi tekanan darah, kesehatan jantung, risiko terserang stroke, hingga gangguan siklus menstruasi. Berikut beberapa dampaknya, dilansir This Is Insider.
Baca: Catat, Ini Beragam Dampak Buruk Bekerja Shift Malam (1)
Gangguan Metabolisme
Olahraga mungkin membantu mengatasi gangguan metabolisme. Masalah fisik lain yang dapat terjadi seperti obesitas, perubahan lemak dalam darah, seperti trigliserida dan bahkan resistensi insulin yang nantinya dapat menyebabkan diabetes. Kuncinya, makan sehat dan aktivitas fisik.
Gejala Depresi
Bekerja shift malam dapat memengaruhi suasana hati Anda. Bukan hanya kesehatan fisik yang dapat dipengaruhi oleh pekerjaan malam hari, kesehatan mental Anda dapat terpengaruh.
Tubuh Anda melepaskan hormon dan bahan kimia yang berbeda sesuai dengan siklus 24 jam ini. Jadi, ketika Anda bangun selama periode waktu ketika tubuh seharusnya tertidur, Anda mungkin tidak melepaskan jumlah bahan kimia yang tepat atau normal pada waktu itu.
Fakta bahwa bekerja di malam hari ketika tubuh harus tidur, dapat memicu stress secara umum dan bahwa stress dapat menyebabkan kecemasan, depresi, mudah marah.
Risiko Kecelakaan
Akibat lelah kerja malam bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Beberapa kecelakaan terjadi ketika orang tertidur di belakang kemudi. Kecelakaan adalah masalah lain yang bisa terjadi bersamaan dengan kerja shift malam.
Masalah Jantung
Kerja malam hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular Anda. Penelitian telah menemukan bahwa kerja malam sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular Anda.
Risiko Stroke
Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena stroke. Meningkatnya risiko stroke adalah masalah potensial lain yang bisa muncul bersamaan dengan bekerja di malam hari.