Rabu 16 Jan 2019 11:31 WIB

Tidur Singkat Malam Hari Berisiko Sumbat Pembuluh Darah

Kualitas tidur yang baik dapat mengatasi efek buruk tidur yang lebih singkat.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Orang sukses memiliki skala prioritas yang baik dalam berkegiatan, termasuk cukup tidur pada Ahad malam.
Foto: ABC News
Orang sukses memiliki skala prioritas yang baik dalam berkegiatan, termasuk cukup tidur pada Ahad malam.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah penelitian menunjukkan orang yang tidur kurang dari enam jam semalam berisiko 27 persen lebih besar mengalami peningkatan  tersumbatnya pembuluh darah dibandingkan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam.

Studi yang diterbitkan di jurnal American College of Cardiology mengungkapkan tidur lebih singkat di malam hari berkaitan dengan peningkatan risiko penumpukan plak di arteri di seluruh tubuh. Selain itu, menurut penelitian, orang dengan kualitas tidur yang buruk 34 persen lebih berisiko mengalami arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri yang membawa darah dari jantung untuk dialirkan ke seluruh tubuh)

Menurut seorang peneliti nutrisi, Jose Ordovas di Tufts University, ini adalah studi pertama yang menunjukkan kualitas tidur buruk tidak hanya menyebabkan atherosklerosis di jantung tapi juga di seluruh tubuh. Studi ini memeriksa hampir 4.000 karyawan bank berusia rata-rata 46 tahun yang tidak menderita penyakit jantung di Spanyol dengan mendeteksi lesi vaskular.

Menurut penelitian, kualitas tidur yang baik dapat mengatasi efek buruk tidur yang lebih singkat. Ini menunjukkan tidur lebih dari delapan jam semalam juga dapat berisiko atherosklerosis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement