Rabu 16 Jan 2019 15:51 WIB

Anak Obesitas Dipengaruhi Gizi Saat di Kandungan

Banyak orang tua salah memahami anak yang sehat adalah anak gemuk.

Anak kegemukan/ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Anak kegemukan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas atau kegemukan juga dipengaruhi kecukupan pemenuhan gizi di pada awal kehidupan, yakni sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Doddy Izwardy saat dihubungi mengatakan pemenuhan gizi saat 1.000 hari pertama kehidupan sangat menentukan kondisi seseorang apakah malnutrisi atau kelebihan gizi yang mengakibatkan obesitas.

"Jika saat awal kehidupan diberikan inisiasi menyusui dini, ASI, dan gizi yang cukup, ke depannya anak itu akan kuat. Saat tumbuh dewasa kondisi tubuhnya terjaga," kata Doddy, Rabu (16/1).

Dia menekankan, menjaga kondisi tubuh anak hinggga dewasa harus dimulai sejak kecil. "Kalau sudah terjadi obesitas ingin diturunkan berat badannya sangat sulit," kata dia.

Menurut Doddy, pemahaman masyarakat, terutama orang tua, tentang gizi seimbang sangat penting untuk menghindari salah pola asuh dan salah pola makan yang bisa berdampak pada kegemukan. Dia berpendapat, kondisi saat ini di masyarakat tidak begitu memperhatikan kondisi tubuh anak dan salah memahami bahwa anak yang sehat adalah anak gemuk.

Doddy mengatakan Kementerian Kesehatan saat ini membangun sistem surveilans gizi di seluruh daerah Indonesia untuk memantau tumbuh kembang anak berbasis data akurat yang diintegrasikan dengan aplikasi. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang didapati pada posyandu tentang pemantauan status gizi masyarakat.

Dia menerangkan, saat ini Kemenkes mendapatkan 27 persen data tumbuh kembang anak yang terintegrasi dengan sistem aplikasi di komputer atau ponsel pintar. Tujuannya agar data gizi anak Indonesia bisa terpantau guna mencegah terjadinya gizi kurang, stunting, atau bahkan kegemukan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement