REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian ASI eksklusif tak hanya memberikan segudang manfaat bagi bayi. Pemberian ASI eksklusif juga memberi banyak dampak positif bagi ibu, termasuk dampak positif dalam pekerjaan.
Dalam jangka pendek, ASI eksklusif dapat menjadi metode kontrasepsi alami yang dikenal sebagai metode amenorea laktasi. Dengan ini, para ibu yang sedang memberikan ASI eksklusif tak perlu menggunakan kontrasepsi.
"Kasih ASI eksklusif saja, 90 persen tidak akan hamil," ujar Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK saat ditemui di IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Pemberian ASI eksklusif akan membuat periode amenorea pada ibu menjadi lebih panjang. Hal ini terjadi karena hormon di dalam tubuh terjaga agar ibu tidak dalam keadaan subur untuk sementara waktu.
Pada masa ini, hormon-hormon yang baik dan memberi rasa bahagia akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, hormon terkait stres mengalami penurunan.
"Kalau periode amenoreanya naik, bagus. Selain dia kontrasepsinya jalan, hormon-hormon stresnya turun," ungkap Ray.
Kondisi ini tentu memberi manfaat yang signifikan bagi para ibu yang memiliki peran ganda sebagai seorang pekerja. Turunnya hormon-hormon terkait stres dapat membuat para ibu pekerja merasa lebih senang saat bekerja.
"Job satisfaction-nya lebih bagus," tambah Ray.
Dari segi kesehatan, pemberian ASI eksklusif juga dapat membantu pengendalian berat badan ibu yang mungkin melonjak naik setelah melahirkan. Bila dilakukan dengan benar, ASI eksklusif dapat membantu ibu mengembalikan berat badan seperti sebelum masa hamil tanpa perlu adanya upaya tambahan.
Tak hanya itu, pemerian ASI eksklusif juga dapat menurunkan risiko keganasan pada ibu. Beberapa risiko seperti sindrom metabolik, kegemukan, penyakit jantung koroner dan obesitas pun dapat menurun dengan pemberian ASI eksklusif.
Oleh karena itu, para ibu pekerja perlu mendapatkan dukungan yang optimal agar bisa memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Salah satunya dengan memberikan kesempatan dan fasilitas yang memadai bagi para ibu pekerja untuk memompa ASI di tempat kerja.
"Ibu (pekerja) nggak bisa ngasih stok ASI kalau di tempat kerja dia nggak bisa memompa (ASI)," jelas Ray.