Kamis 17 Jan 2019 16:55 WIB

Pasien Kanker di RS Dharmais dan RSCM Terus Meningkat

Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut.

Ilustrasi Sel Kanker
Foto: pixabay
Ilustrasi Sel Kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien kanker di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Kanker Dharmais disebutkan terus meningkat dari tahun ke tahun. "Data RSCM dari tahun ke tahun jumlah pasien kanker bukannya turun, bahkan pada 2017-2018 trennya terus naik," kata Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti di Jakarta, Kamis (17/1).

Lies mengungkapkan saat ini di RSCM terdapat 110 ribu kunjungan pasien kanker setiap bulan dengan kebutuhan rawat inap hingga 4.000 ribu per bulan. Direktur Medik Keperawatan RS Kanker Dharmais Nina Kemala Sari mengungkapkan jumlah rata-rata kunjungan pasien kanker per bulan mencapai 10 ribu. Pelayanan rawat inap sekitar 300 hingga 400 pasien setiap hari.

Baca Juga

"Angka itu terus bertambah. Mayoritas datang dengan stadium lanjut, stadium tiga dan empat," kata Nina.

Dirut RSCM Lies menjelaskan sekitar 60 persen sampai 70 persen pasien kanker yang datang ke RSCM sudah dalam kondisi stadium lanjut. Dia menerangkan kebanyakan masyarakat terlambat berkunjung ke fasilitas kesehatan saat mengidap kanker lantaran terlalu banyak menerima informasi yang salah terkait pengobatan kanker.

"Saya ingin meyakinkan ke masyarakat cari pertolongan penanganan kanker ke institusi yang benar. Banyak sekali pemahaman yang salah, ini harus dilawan, ke mana harus cari pengobatan kanker dan sebagainya," ujar Lies.

Komite Penanggulangan Kanker Nasional saat ini berupaya meningkatkan pemahaman tentang kanker baik di level masyarakat maupun tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti klinik atau Puskesmas. Upaya tersebut bertujuan meningkatkan deteksi dini di masyarakat dan tenaga kesehatan agar dapat segera diobati sehingga angka kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement