REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalori sering dianggap sebagai akhir dari semua penurunan berat badan, dan itu akan benar. Namun, kenaikan dan penurunan berat badan terjadi karena sejumlah proses sistemik yang rumit dalam tubuh, termasuk makan memengaruhi gula darah dan aliran hormon yang mengikutinya.
"Di klinik kedokteran fungsional saya, gula darah yang lebih tinggi dan kadar insulin yang lebih tinggi (mengarah pada resistensi insulin) adalah salah satu penyebab utama, jika bukan penyebab paling umum, kenaikan berat badan dan kesulitan menurunkan berat badan," kata Anggota kolektif dan penulis Ketotarian Will Cole, DC, dikutip dari mindbodygreen, Jumat (18/1).
Cole menjelaskan, tubuh manusia bukan kalkulator yang menghitung secara dinamis untuk memerintah metabolisme bekerja. Menghitung kalori itu memang penting, namun, yang kedua adalah kualitas dan jenis makanan yang dikonsumsi.
"Tiga ratus gram gula tidak berperilaku sama dengan tubuh kita seperti halnya 300 gram lemak sehat. Pesan kalau makanan kita memberi tahu hormon, otak, dan microbiome adalah dasar dari kesehatan metabolisme atau masalah kesehatan," ujar Cole.
Lemak menjadi sesuatu yang disalahkan, padahal ini sangat diperlukan. Memang lemak dari makanan cepat saji perlu dihindari, namun, ada lemak baik yang justru cocok membantu tubuh mempertahankan berat badan sehat.