REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Semua orang tahu mereka harus makan lebih banyak sayuran. Tetapi menurut ulasan yang baru saja diterbitkan di The Lancet, manusia harus menggandakan konsumsi sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Selain itu, mereka juga harus makan setengah dari jumlah daging dan gula.
Peneliti mengatakan diet "Planetary Health" ini dapat mencegah 11,6 juta orang meninggal sebelum waktunya setiap tahun. Diet ini bisa mengurangi emisi rumah kaca sambil menjaga lebih banyak tanah, air, dan keanekaragaman hayati.
Dalam laporan itu, para peneliti mengatakan memberi makan populasi 10 miliar orang pada 2050 dengan diet sehat dan berkelanjutan tidak akan mungkin terjadi tanpa mengubah kebiasaan makan. Lebih banyak penyakit yang mengancam jiwa seperti obesitas, malnutrisi, dan kanker disebabkan oleh diet daripada kombinasi seks yang tidak aman, alkohol, narkoba, dan tembakau.
"Makanan yang kita makan dan bagaimana kita memproduksinya menentukan kesehatan manusia dan planet ini, dan kita saat ini mendapatkan kesalahan serius," kata penulis studi Tim Lang, seorang peneliti di City, University of London, dilansir di Science Alert, Ahad (20/1).
"Kami membutuhkan perbaikan besar-besaran, mengubah sistem pangan global pada skala yang tidak terlihat sebelumnya dengan cara yang sesuai dengan keadaan masing-masing negara," katanya.
Ia menambahkan masalah ini tidak mudah diperbaiki, tetapi tujuannya sudah tercapai. Target ilmiah yang mereka buat untuk diet sehat dan berkelanjutan adalah fondasi penting yang akan mendukung dan mendorong perubahan ini. Tinjauan tersebut melibatkan 37 ilmuwan spesialis dari 16 negara yang menyimpulkan konsumsi global daging merah dan gula harus dikurangi 50 persen. Sementara, orang-orang harus menggandakan konsumsi kacang, buah, sayuran dan kacang-kacangan.
"Diet dunia harus berubah secara dramatis. Lebih dari 800 juta orang memiliki makanan yang tidak mencukupi, sementara banyak lagi yang mengonsumsi makanan yang tidak sehat yang berkontribusi pada kematian dini dan penyakit," kata Walter Willett dari Universitas Harvard, co-lead commisioner studi tersebut.
Diet yang disarankan oleh ulasan ini, memungkinkan fleksibilitas untuk pertanian, tradisi budaya, dan preferensi makanan yang berbeda seperti vegetarian dan veganisme. Saat ini, orang Amerika Utara makan daging merah hampir 6,6 kali lebih banyak dari semestinya, sementara orang di Asia Selatan hanya makan setengah dari jumlah yang disarankan.
Pemimpin redaksi di The Lancet, Richard Horton, mengatakan telah terjadi kegagalan global untuk mengatasi dampak buruknya nutrisi pada kesehatan kita. "Hubungan kita dengan alam memegang jawabannya," katanya.
Dan jika orang bisa makan dengan cara yang bekerja untuk planet bumi dan menjaga tubuh, keseimbangan alami sumber daya planet akan dipulihkan. Sifat yang menghilang adalah kunci untuk kelangsungan hidup manusia dan planet.