Selasa 22 Jan 2019 18:39 WIB

Potensi Penyebab Kanker dan Tips Pencegahannya

Beberapa orang menyalahkan makanan, pestisida dalam makanan, dan polusi udara

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pita kepedulian kanker.
Foto: Pixabay
Pita kepedulian kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit kanker identik dengan asumsi sulit disembuhkan. Memang, sejumlah kanker bisa dikatakan belum ditemukan obatnya.

Kanker kini telah menjadi epidemi. Sesekali kita mendengar berita duka tentang seseorang yang didiagnosis mengidap penyakit mematikan ini. Tapi pernahkah kita benar-benar mengetahui apa penyebab pasti di balik penyakit mematikan ini?

Pakar Kesehatan Luke Coutinho mencoba memberitahukan beberapa hal terkait kanker. Dilansir NDTV, Luke Coutinho dalam pembicaraannya pada video di Facebook baru-baru ini memaparkan agar pola pikir soal kanker sulit disembuhkan lebih baik dirubah ke arah menghindari potensi yang bisa menyebabkannya.

Menurutnya, kita harus menemukan beberapa masalah sehari-hari yang mungkin menyebabkan kanker. Beberapa orang menyalahkan makanan, pestisida dalam makanan, faktor lingkungan, kualitas air dan polusi udara sebagai alasan utama kanker.

Memang benar bahwa makanan dan gizi memainkan peran besar dalam kehidupan kita. Tetapi ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kanker. "Tidak ada yang melihat pencegahan. Kami terus menerima epidemi ini dengan emosi kami tetapi tidak melakukan apa-apa," kata Coutinho.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kanker. Coutinho menjelaskan beberapa masalah umum sehari-hari yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, maka sebaiknya seseorang tidak boleh mengabaikannya dan tindakan yang efektif adalah memilih menghindarinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement