REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencuci tangan menjadi salah satu cara sederhana menghindari sakit. Sering mencuci tangan merupakan salah satu cara terbaik menghindari sakit dan menyebarkan penyakit. Cuci tangan hanya membutuhkan sabun dan air, atau dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Berikut panduan seputar cuci tangan, dilansir Self.
Kapan harus mencuci tangan?
Saat Anda menyentuh orang, permukaan, dan benda sepanjang hari, Anda menumpuk kuman di tangan. Kuman ini bisa menyebar saat tangan menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda. Meskipun tidak mungkin menjaga tangan Anda bebas dari kuman, mencuci tangan sesering mungkin dapat membantu membatasi transfer bakteri, virus, dan mikroba lainnya.
Selalu cuci tangan Anda sebelum:
- Menyiapkan makanan atau hendak makan.
- Mengobati luka, memberi obat, atau merawat orang yang sakit atau terluka.
- Memasang atau melepas lensa kontak.
Selalu cuci tangan setelah:
- Menyiapkan makanan, terutama daging mentah atau unggas.
- Menggunakan toilet atau mengganti popok.
- Menyentuh binatang atau mainan binatang, kalung anjing, atau sampah.
- Meniup hidung, batuk, atau bersin ke tangan Anda.
- Mengobati luka atau merawat orang yang sakit atau terluka.
- Menangani sampah, bahan kimia rumah tangga atau kebun, atau apa pun yang dapat terkontaminasi, seperti kain pembersih atau sepatu kotor.
- Berjabat tangan dengan orang lain.
- Selain itu, cuci tangan Anda setiap kali terlihat kotor.
Cara mencuci tangan yang benar
- Basahi tangan Anda dengan air mengalir, hangat atau dingin.
- Oleskan sabun cair, batang, atau bubuk.
- Gosok tangan dengan kuat setidaknya selama 20 detik.
- Ingatlah untuk menggosok semua permukaan, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, di antara jari-jari, dan di bawah kuku.
- Bilas sampai bersih.
- Keringkan tangan dengan handuk atau pengering udara bersih atau sekali pakai.
- Jika memungkinkan, gunakan handuk atau siku untuk mematikan keran.