Sabtu 09 Feb 2019 05:23 WIB

Begini Diet untuk Ringankan Gejala Depresi

Diet kaya nutrisi yang tinggi serat dan sayuran dapat meringankan gejala depresi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Andi Nur Aminah
Pola makan ala diet mengandung banyak sayur dan buah. (ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Pola makan ala diet mengandung banyak sayur dan buah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaturan pola makan atau diet tak hanya bermanfaat untuk menunjang kesehatan fisik semata. Diet yang tepat juga dapat meringankan gejala depresi secara signifikan.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychosomatic Medicine, ada beragam jenis diet yang dapat meringankan gejala depresi. Jenis-jenis diet ini meliputi diet penurunan berat badan, diet mengurangi lemak dan diet kaya akan zat gizi.

"Ini sesungguhnya merupakan kabar baik," ungkap ketua peneliti Dr Joseph Firth dari University of Manchester seperti dilansir Medical News Today.

Secara umum, lanjut Firth, diet kaya nutrisi yang tinggi serat dan sayuran dapat meringankan gejala depresi. Oleh karena itu, Firth mengatakan tak perlu menjalani diet khusus dan spesifik untuk merasakan manfaat kesehatan mental dari pengaturan pola makan. "Cukup membuat perubahan sederhana (perbanyak sayur dan serat) sudah bermanfaat bagi kesehatan mental," papar Firth.

Dampak perubahan diet yang lebih sehat terhadap kesehatan mental juga tampak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Menurut tim peneliti, perempuan cenderung mendapatkan manfaat kesehatan mental yang lebih besar melalui pengaturan pola makan.

Selain pengaturan pola makan, tim peneliti juga menekankan pentingnya peran olahrga bagi kesehatan mental. Berdasarkan penelitian yang melibatkan lebih dari 40 ribu partisipan ini, kombinasi antara intervensi diet dan olarhaga dapat memberi perbaikan yang lebih besar terhadap gejala depresi.

"Data kami sangat menyoroti peran utama dari diet sehat dan olahraga rutin sebagai terapi untuk orang-orang dengan suasana hati buruk," jelas Firth.

Saat ini, tim peneliti belum memahami bagimana mekanisme pengaturan pola makan memengaruhi kesehatan mental. Perlu penelitian lebih lanjut untuk bisa memahami mekanisme ini. Namun peneliti menilai pengaturan pola makan mungkin berkaitan dengan penurunan obesitas, inflamasi dan kelelahan yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan mental. "Semua itu berkaitan dengan diet dan berdampak pada kesehatan mental," jawab Firth. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement