REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menyikat gigi terkadang pasta gigi yang dioles di sikat mungkin terlalu banyak. Hal itu ditandai dengan jatuhnya pasta gigi saat menyikat. Namun, penggunaan pasta gigi secara berlebihan sebaiknya tak perlu lagi terjadi.
Melansir dari laman ABC News, sebuah penelitian baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menemukan anak-anak terlalu banyak menggunakan pasta gigi. Menggunakan terlalu banyak pasta gigi ternyata bisa mengalami risiko terhadap gigi.
Lebih dari separuh pasta gigi yang beredar mengandung fluoride atau zat yang membantu memperkuat gigi dan mencegah kerusakan pada gigi. Namun, zat ini tidak baik digunakan anak-anak dalam jumlah berlebih karena gigi dewasa mereka belum tumbuh.
Fluoride pada pasta gigi yang digunakan anak-anak dalam jumlah banyak bisa mengembangkan fluorisis gigi. "Jumlahnya dalam konsentrasi cukup tinggi dan bercampur dengan mineral lain akan mengubah rasio," kata Wakil Presiden Senior Asosiasi Gigi Australia Queensland Norah Ayad.
Perubahan rasio dapat menyebabkan gigi ternoda atau mengalami perubahan warna. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, hal tersebut bisa mempengaruhi kualitas permukaannya. Kandungan mineral pada gigi bisa berubah sehingga bisa membuat permukaan gigi tidak halus.
Gigi lebih mudah dibersihkan apabila memiliki permukaan yang lebih halus. Dengan demikian segala jenis noda pada gigi bisa hilang lebih mudah. Ciri-ciri gigi yang mengalami fluorisis cukup parah, yakni permukaannya tidak rata. Gigi yang mengalami fluorisis juga lebih rentan terhadap kerusakan.
Penggunaan pasta gigi pada anak bergantung pada usia. Australian Dental Association mengatakan orang tua harus mulai menyikat gigi anaknya segera setelah tumbuh. Namun, belum ada pasta gigi yang direkomendasikan untuk anak dengan usia di bawah 18 bulan.
Untuk mengatasi hal itu sebaiknya orang tua menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride lebih rendah. Gunakan hanya sekitar satu butir beras di atas sikat gigi berbulu lembut. Jumlah itu dapat ditingkatkan menjadi seukuran kacang polong ketika anak berusia tiga tahun.