REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan lada hitam pada makanan yang kita santap rupanya membawa manfaat bagi kesehatan. Beberapa penelitian mengaitkan bumbu lada hitam dengan penghapusan amina heterosiklik atau HCA.
HCA merupakan bahan kimia penyebab kanker yang terbentuk ketika daging hangus atau dimasak pada suhu tinggi. Kelompok peneliti di Kansas State University menemukan bahwa mencampurkan satu gram lada hitam halus dengan 100 gram daging sapi giling hampir sepenuhnya menghilangkan pembentukan HCA selama memasak.
Bumbu lada yang terlalu banyak mungkin terlalu menyengat bagi beberapa orang. Namun penulis penelitian mengatakan mencampur lada dengan oregano, rosemary, dan herbal lainnya dalam bumbu daging memberikan manfaat penurun karsinogen yang sama.
Selain itu lada juga dapat membantu pencernaan. "Ada sejumlah penelitian pada hewan yang menunjukkan beberapa manfaat potensial untuk saluran pencernaan," kata Keith Singletary, profesor emeritus nutrisi di University of Illinois yang menulis tinjauan umum tentang penelitian lada dikutip dari Southern Living.
Kendati bukti riset tidak selalu konsisten, beberapa di antaranya menunjukkan lada hitam dapat merangsang sekresi enzim pencernaan. Menurut Singletary hal tersebut membantu Anda merasa kenyang setelah makan dan memudahkan transit makanan melalui saluran GI. "Ini juga dapat meningkatkan penyerapan beberapa nutrisi," tambahnya.
Secara khusus, para ahli telah meneliti kemampuan piperin untuk meningkatkan penyerapan curcumin dan resveratrol dalam tubuh. Piperin adalah senyawa organik yang memberikan rasa pada lada hitam.
Curcumin adalah bahan kimia yang ditemukan dalam akar kunyit dan ada bukti yang menghubungkannya dengan banyak sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sementara itu, resveratrol adalah senyawa anggur merah yang dapat menurunkan risiko seseorang terkena gangguan otak, penyakit jantung, dan diabetes tipe-2.