REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) Herna Lestari mengatakan laki-laki juga perlu memeriksakan kesehatan reproduksinya bila sudah beberapa lama menikah dan belum dikaruniai anak. "Selama ini, bila ada pasangan suami istri belum memiliki anak, seringkali yang disalahkan perempuan," kata Herna di Jakarta, Senin (11/2).
Herna mengatakan saat pasangan suami istri tidak kunjung memiliki anak, suami kerap kali enggan memeriksakan kesehatan reproduksinya karena berbagai alasan. Menurut Herna, membangun rumah tangga berarti membangun kesepakatan kedua belah antara laki-laki dan perempuan.
Perkawinan menuntut laki-laki dan perempuan yang memiliki perbedaan satu sama lain harus bisa menyatu dan memiliki visi dan misi yang sama. "Kalau salah satu tujuan perkawinan adalah memiliki keturunan, suami-istri perlu mengetahui kondisi masing-masing. Intinya adalah komunikasi, saling menerima karena masing-masing pihak tidak ada yang sempurna," ujarnya.
Untuk menghindarkan stigma dari keluarga masing-masing karena tidak kunjung memiliki keturunan, Herna menyarankan bersikap terbuka dengan keluarga masing-masing. "Biasanya, masing-masing memahami celah keluarganya sendiri. Jadi suami yang berbicara kepada keluarganya, dan istrinya yang berbicara kepada keluarganya," katanya.