REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinar matahari sebenarnya tidak menyediakan Anda Vitamin D. Sebaliknya, tubuh Anda menghasilkan Vitamin D ketika kulit terpapar sinar ultraviolet matahari, yang memicu sintesis Vitamin D.
Hati dan ginjal mengubah bentuk Vitamin D yang inert (tidak aktif) secara biologis ini menjadi bentuk aktif biologis yang dapat digunakan tubuh untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan kesehatan tulang. Tapi sinar matahari terdiri dari ultraviolet A atau UVA, yang menembus jauh di dalam lapisan kulit dan dapat menyebabkan penuaan dini. Serta ultraviolet B atau UVB, yang menyebabkan kulit terbakar kemerahan. Sinar UVB yang memicu sintesis Vitamin D.
Banyak orang dapat memperoleh Vitamin D yang dibutuhkan tubuh mereka melalui paparan langsung sinar matahari selama bulan-bulan musim panas. Hanya 10 menit sehari paparan sinar matahari biasanya memadai.
Tapi bagi banyak orang, terutama mereka yang tinggal di iklim utara, produksi Vitamin D tidak memadai selama musim dingin. Dan, tubuh tidak bisa mendapatkan paparan UVB yang cukup di dalam ruangan atau di dalam mobil.
Hampir semua kaca komersial dan mobil menghalangi sinar UVB. Akibatnya, tubuh tidak akan dapat meningkatkan kadar Vitamin D dengan duduk di depan jendela yang cerah, meskipun banyak radiasi UVA akan menembus kaca dan mungkin berbahaya.
Mereka yang khawatir tentang kadar vitamin D rendah bisa mendapatkan lebih banyak vitamin melalui makanan. Sumber makanan terbaik untuk Vitamin D adalah minyak hati ikan kod. Sumber makanan lainnya termasuk ikan todak dan salmon dan.
Lalu pada tingkat kadar vitamin yang lebih rendah, susu yang diperkaya vitamin, jus jeruk dan yogurt, serta sarden kalengan dalam minyak, kuning telur dan sereal yang diperkaya vitamin. Suplemen makanan juga tersedia, seperti dilansir dari laman Channel News Asia.