Kamis 21 Feb 2019 06:52 WIB

Perempuan Lebih Berisiko Alami Skoliosis

Faktor genetik berperan penting.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Mayo Clinic News Network
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah melihat seseorang bertubuh miring atau bungkuk? Bisa jadi mereka mengalami skoliosis (tulang belakang bengkok).

Dokter Spesialis Bedah Saraf di Lamina Pain and Spine Cener, Wawan Mulyawan mengatakan tulang belakang manusia memang tidak lurus, tapi agak sedikit bengkok. Namun, normalnya bengkok hanya sekitar 10 sampai 15 derajat, baik bengkok kiri maupun kanan.

Baca Juga

Bila sudah lebih dari itu, dinamakan skoliosis. Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang (ke kiri atau ke kanan) sedikitnya 10 persen.

Prevalensi skoliosis, menurutnya lebih sering dialami perempuan dibandingkan laki-laki. Belum diketahui alasan yang mendasarinya, namun survei menunjukkan prevalensi skoliosis pada perempuan dan laki-laki memiliki perbandingan 10 berbanding satu.

"Belum diketahui penyebab pasti kenapa perempuan lebih berisiko, tapi faktor genetik berperan penting. Apalagi perempuan ketika sudah pubertas, mengalami berbagai perubahan di tubuhnya yang pada sebagian orang memicu skoliosis," ujarnya.

Setelah masuk maturitas setelah menstruasi, lanjutnya, mulai kelihatan progeritas. Waktu kecil berkembang tidak cepat, begitu maturitas cepat. Biasanya skoliosis menyerang usia 10 sampai 18 tahun.

"Pasien datang umumnya ke dokter tidak ada keluhan apa-apa, kecuali kosmetik. Karena menonjol bahunya. Hormon berkembang menarik lawan jenis, mau menikah sementara penampilan tidak mendukung," ujarnya.

Pasien juga datang karena merasa tidak nyaman saat tidur apalagi ketika tidur terlentang. Selain itu mereka juga bisa saja mengalami baal atau lumpuh, jalan terlalu jauh pegal sebelah. Bahkan kalau sudutnya sudah tinggi menonjol diatas sudut 70 derajat, pasien bisa mengalami sesak nafas.

"Terganggu pernafasan karena tulang menonjol ke kiri atau kanan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement