REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ciri-ciri kanker payudara sering diidentikkan dengan adanya benjolan. Padahal, benjolan tersebut justru seringkali bukan kanker.
Benjolan tersebut bisa saja benjolan biasa yang hilang dengan sendirinya. "Benjolan juga belum tentu kanker, cuma 15 persen saja yang jadi kanker. Seringnya itu tumor jinak," ujar Dokter Konsultan Spesialis Bedah Onkologi RS Medistra Sonar Soni Panigoro dalam peringatan Hari Kanker Sedunia yang dihelat Kalbe, Sabtu (23/2).
Sonar menjelaskan, ciri-ciri kanker payudara di tahap awal justru tidak terlihat. Bahkan dengan Periksa Payudara Sendiri (Sadari) pun sering kali luput. Sebabnya, telapak tangan hanya bisa merasakan benjolan di atas satu sentimeter. Ketika benjolan sudah di atas satu sentimeter maka itu sudah bukan stadium awal lagi.
"Makanya sebaiknya periksakan langsung ke petugas medis untuk lebih jelas," ujarnya.
Jika telah ada benjolan, jangan dulu panik. Bisa saja itu hanya sebuah tumor jinak atau bahkan hanya kalenjar biasa saja. Beberapa wanita yang akan datang bulan seringkali mengalami hal tersebut. Ketika masa datang bulan selesai kelenjar itu akan hilang sendirinya.
Cara untuk membedakan antara kanker dan tumor jinak pun bisa dilakukan dengan melihat bentuk benjolan. Sonar menjelaskan, tumor jinak biasanya memiliki kantung. Artinya ketika diraba, dia biasanya bisa berpindah dan berbentuk seperti kelereng yang rata dan mulus.
Kalau benjolan itu bergelombang dan semakin membesar, maka bisa saja kanker payudara. Untuk mengetahui itu pun perlu biopsi atau prosedur mengambil jaringan atau sampel sel untuk mengetahui apakah benar itu kanker dan memiliki sifat ganas.