Selasa 26 Feb 2019 14:44 WIB

Teh Oolong Berpotensi Melawan Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Teh Oolong
Foto: slimmingteas.org.uk
Teh Oolong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh oolong merupakan teh khas Cina yang memiliki cita rasa pahit, namun meninggalkan sedikit rasa manis ketika diminum. Teh ini biasanya disajikan bersama masakan khas Cina di restoran.

Penelitian terbaru menunjukkan teh oolong bukan sekadar minuman pendamping makanan biasa. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada International Journal of Cancer Research and Treatment ini, teh oolong terbukti berpotensi melawan kanker payudara. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh perempuan.

Baca Juga

Dalam penelitian ini, tim peneliti dari St Louis University menguji reaksi sel kanker payudara ketika dihadapkan dengan ekstrak teh hijau, teh oolong, teh hitam dan dark tea. Sel kanker payudara tidak mengalami perubahan setelah diberikan ekstrak teh hitam atau dark tea.

Sedangkan teh hijau terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Khasiat teh hijau terhadap sel kanker memang sudah banyak dibuktikan dalam beberapa penelitian lain.

Namun, yang cukup mengejutkan adalah kemampuan ekstrak teh oolong dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Penelitian ini menunjukkan ekstrak teh oolong memiliki kemampuan yang serupa dengan ekstrak teh hijau ketika dipertemukan dengan sel kanker payudara.

Lebih lanjut, tim peneliti menguji pengaruh ekstrak teh oolong terhadap enam jenis sel kanker payudara. Dari pengujian ini, tim peneliti mendapatkan hasil yang menjanjikan.

Tim peneliti juga melakukan observasi terhadap warga di Provinsi Fujian, Cina. Di daerah tersebut, teh oolong merupakan minuman sehari-hari yang kerap dikonsumsi warga setempat. Dari observasi ini, tim peneliti menemukan warga di Provinsi Fujian memiliki risiko kanker payudara 35 persen lebih rendah dibandingkan warga di daerah-daerah Cina lainnya.

Tak hanya itu, tim peneliti juga mengobservasi warga Provinsi Fujian yang gemar mengonsumsi teh oolong dan terkena kanker payudara. Hasilnya, penderita kanker payudara yang gemar mengonsumsi teh oolong memiliki risiko kematian 38 persen lebih rendah. Seperti dilansir First For Women, tim peneliti mengungkapkan orang-orang yang mengonsumsi cukup teh oolong memiliki risiko kematian dini 68 persen lebih rendah.

Penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan untuk menguji seberapa besar efektivitas teh oloong dalam melawan sel-sel kanker payudara. Terlepas dari itu, tak ada salahnya menambahkan satu sampai dua cangkir teh oolong dalam pola makan sehari-hari.

Konsumsi teh oolong bisa digantikan dengan teh hijau. Konsumsi teh oolong dan teh hijau juga bisa dilakukan secara bergantian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement