REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Praktisi pelayanan penderita kanker anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad dr Elmi Ridar Sp.A, mengatakan setiap individu harus mampu mengelola stres dengan baik. Manajemen stres berguna untuk mencegah penyakit kanker.
"Sebab salah satu pemicu kanker adalah akibat stres atau tekanan hidup. Stres dipunyai semua orang bahkan anak-anak juga bisa stres," kata Elmi Ridar di Pekanbaru, Jumat (1/3).
Pendapat itu disampaikannya terkait penderita kanker dari Poli Onkologi Anak di Instalasi Kanker Terpadu RSUD AA, Riau. Tercatat ada 1.918 penderita anak, masing-masing laki-laki sebanyak 1.294 orang dan perempuan 624 orang.
Menurut Elmi Ridar yang juga Kepala Instalasi Kanker Terpadu RSUD Arirfin Achmad, penderita kanker anak banyak berasal dari keluarga-keluarga yang bermasalah. Ia mengatakan, apapun masalah yang dihadapi, orang tua perlu mengajari anak agar terus berpikir positif dan pandai bersyukur, pasti tidak stress.
Misalnya anak tidak lulus ujian. Coba introspeksi diri, apakah anak dan orang tuanya sudah mempersiapkan diri dengan maksimal.
"Mungkin ini yang terbaik kata Tuhan. Jadi saya harus berjuang lagi, dan tidak usah memikirkan yang tidak perlu untuk mencegah stres itu, namun jika masih kesakitan dan mengumpat terus, ini bisa membuat bibit penyakit," katanya.
Elmi menambahkan, upaya mencegah kanker antara lain cek kesehatan secara teratur. Lalu jika mengidap kanker serviks bisa dengan imunisasi, menjauh dari asap rokok, diet seimbang dan sehat serta aman dan olahraga teratur sesuai kategori umur.