Sabtu 02 Mar 2019 20:20 WIB

Veneer dan Pemutih Gigi Berpotensi Picu Gigi Sensitif

Veneer dan pemutih gigi bersifat asam dan bisa memicu gigi sensitif.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Memutihkan gigi membuat gigi lebih sensitif hingga membutuhkan perawatan ekstra.
Foto: EPA
Memutihkan gigi membuat gigi lebih sensitif hingga membutuhkan perawatan ekstra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindakan mempercantik gigi seperti veneer atau bleaching memang digandrungi masyarakat agar senyum bisa terlihat lebih cantik. Namun, siapa sangka, dua tindakan ini berpotensi menjadi pemicu gigi sensitif.

“Penyebab lain gigi ngilu karena sensitif itu biasanya karena tindakan bleaching dan veneer gigi,” kata dokter gigi Callista Argentina Wulansari dalam sebuah forum edukasi kesehatan gigi di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat, Jumat (1/ 3).

Baca Juga

Callista menjelaskan, tindakan veneer yang termasuk prosedur kecantikan untuk memperbaiki warna, bentuk, dan posisi gigi melibatkan penggunaan hidrogen peroksida. Unsur itu termasuk golongan asam yang dapat memicu gigi sensitif. Demikian juga dengan bleaching gigi.

Sementara itu, pada ibu hamil, giginya berpotensi menjadi sensitif terutama pada trimester pertama. Biasanya, di periode ini ibu hamil masih mengalami mual dan muntah.

"Mual dan muntah juga bersifat asam. Itu yang membuat gigi menjadi sensitif,” ujar dia.

Bagaimana pada anak-anak? Ngilu gigi sering kali menjadi keluhan anak yang giginya berlubang. Gigi sensitif yang dibiarkan, lama-lama akan mengalami pengikisan.

Callista mengibaratkan, pengikisan itu terjadi pada sebuah pohon. Ketika terjadi secara terus-menerus maka akan timbul cekungan.

“Jadi harus ditambal. Tidak bisa lagi menggunakan pasta gigi untuk gigi sensitif. Sudah harus ditambal.” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement