Rabu 20 Mar 2019 16:43 WIB

Empat Makanan yang Harus Dihindari Agar Perut Tetap Rata

Agar perut rata hindari konsumsi kentang goreng dan daging olahan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Christiyaningsih
Kentang goreng.
Foto: EPA
Kentang goreng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Area perut adalah salah satu bagian tubuh manusia yang paling sulit membakar lemak. Selain dengan olahraga sit up, seseorang juga harus menjaga makanan mereka agar perut tetap rata.

Dikutip dari She Finds, menurut ahli gizi ada empat makanan yang tidak boleh dikonsumsi jika Anda tidak bisa menghilangkan lemak perut yang membandel. Beberapa makanan ini adalah makanan yang mengandung karbohidrat olahan dan dapat menyebabkan peradangan dan ketidakseimbangan bakteri usus.

1. Kentang goreng

Berbicara tentang lemak trans, kentang goreng sarat dengan kandungan itu. Profesor patologi dan biokimia dan kepala program penelitian ilmu lipid, Lawrence L. Rudel, mengatakan diet yang kaya akan lemak trans menyebabkan redistribusi jaringan lemak ke dalam perut dan menyebabkan berat badan lebih tinggi, bahkan ketika total kalori makanan dikendalikan. Panggang kentang Anda atau goreng sebentar untuk mengurangi lemak dan kalori.

2. Roti bagel

Makanan ini merupakan makanan padat karbohidrat. Makanan dianggap padat karbohidrat jika mereka memiliki rasio tinggi karbohidrat gram relatif terhadap beratnya.

Kentang kecil yang banyak dianggap karbohidrat buruk, memiliki berat 170 gram tetapi sebagian besar berupa air. Hanya sekitar 23 persennya merupakan karbohidrat. Sementara itu kue beras yang beratnya hanya sembilan gram, memiliki karbohidrat hampir 90 persen.

3. Daging olahan

Daging olahan seperti bacon, hot dog, dan potongan daging dingin mengandung banyak lemak jenuh. Makanan tersebut dapat menjadi penyebab sakit perut dan masalah pencernaan Anda.

“Daging olahan sangat sulit bagi banyak orang untuk dicerna. Mereka dapat berada di usus lebih lama karena sulit terurai. Makanan tersebut tidak mengandung serat apapun sehingga tidak baik untuk pencernaan,” ujar Julie Rothenberg.

4. Pemanis buatan

Anda mungkin berpikir telah melakukan kebaikan tubuh dengan menukar gula untuk pemanis buatan. Ternyata hal tersebut sama buruknya.

Menurut Reader’s Digest, gula alkohol, pemanis rendah karbohidrat yang secara alami ditemukan dalam beberapa makanan dan ditambahkan ke makanan lain, adalah FODMAP (karbohidrat rantai pendek yang tidak mudah dicerna).

“FODMAP tidak mudah melewati dinding sel kita. Jadi ketika bakteri usus mencernanya, dapat menyebabkan gas dan kembung,” tulisnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement