REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Para peneliti di Southampton University, Inggris, memperingatkan pola makan atau diet dengan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko kebutaan di kemudian hari. Hal itu dibuktikan oleh studi yang dipimpin oleh Dr Arjuna Ratnayaka, seorang dosen ilmu penglihatan di universitas itu.
Studi itu menunjukkan sel-sel epitel pigmen retina (RPE) di mata dapat mengalami kerusakan akibat nutrisi yang buruk. Para peneliti mempelajari hubungan potensial antara makanan yang sarat kolesterol dan penyakit seperti degenerasi makula terkait usia (AMD). Makula adalah suatu area kecil di tengah lapisan bagian dalam retina mata dengan jumlah sel batang dan kerucut terbanyak.
AMD adalah penyakit yang tidak dapat dipulihkan yang disebabkan oleh faktor genetika. Penyakit itu juga disebabkan dari faktor eksternal seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kenaikan berat badan. Penyakit ini mempengaruhi visi pusat dan menjadi penyebab utama kehilangan penglihatan di Inggris, mempengaruhi lebih dari 600 ribu orang.
"Bagaimana diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kemungkinan penyakit mata masih sulit untuk dipahami. Para ilmuwan menganalisis bagaimana jalur penyebab penyakit yang dipicu oleh nutrisi yang buruk dapat mempengaruhi sel RPE,” kata seorang juru bicara universitas itu, dalam sebuah keterangan, dilansir dari Dailyecho, Senin (25/3).
Dia melanjutkan, kerusakan sel-sel RPE terjadi pada permulaan AMD. Kerusakan itu membuat sel-sel RPE kurang diperlengkapi untuk mendukung fotoreseptor mata sel-sel di retina yang merespons cahaya. "Kematian fotoreseptor menyebabkan kehilangan penglihatan permanen,” kata dia.
Studi ini menentukan bagaimana hasil penglihatan dapat diciptakan oleh aktivitas fotoreseptor harian dipecah oleh sel RPE yang sehat. Para ilmuwan menemukan sel-sel RPE sehat dengan tingkat fleksibilitas untuk mengatasi perubahan kondisi pada mata yang menua, di mana diet tinggi lemak dapat mengganggu proses pemecahan, menyebabkan kerusakan jangka panjang dan pemandangan selanjutnya.
“Efek nutrisi yang buruk dalam kesehatan mata telah dipelajari dalam populasi besar. Tetapi bagaimana ini benar-benar membawa perubahan yang menyebabkan penyakit pada sel retina, masih kurang dipahami dengan baik,” kata juru bicara itu.
Hasil penelitian, kata dia, menunjukkan bagaimana sistem pembuangan limbah RPE menjadi rusak oleh jalur penyakit yang didorong oleh pola makan yang tidak sehat. Langkah selanjutnya adalah mencari tahu kapan kerusakan jenis ini dapat diperbaiki melalui nutrisi yang lebih baik . Hal yang juga perlu dipelajari adalah apakah sel RPE yang tertekan atau rusak mungkin dapat diselamatkan.
“Potensi terapi baru yang dikembangkan di sepanjang jalur ini dapat menawarkan perawatan baru untuk beberapa pasien AMD,” kata dia.