Rabu 27 Mar 2019 15:03 WIB

Kurang Tidur Bisa Memicu Stres, Masih Mau Terus Begadang?

Kurang istirahat dan begadang terus-terusan bisa memancing datangnya stres.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pekerja kantoran. Atur waktu agar tubuh tetap bisa menikmati istirahat malam dalam durasi yang cukup agar tak terserang stres. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Pekerja kantoran. Atur waktu agar tubuh tetap bisa menikmati istirahat malam dalam durasi yang cukup agar tak terserang stres. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang bekerja sampai melupakan waktu istirahat berisiko terserang beragam penyakit. Saat kurang istirahat dan tidur malam berantakan, stres lebih mudah mendera.

Stres yang timbul karena dua kebiasaan buruk itu dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Apalagi jika orang sehari-harinya menjalani pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi.

Baca Juga

Ketika stres, tubuh akan merasakan berbagai keluhan. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP mengungkapkan, orang yang mengalami stres bisa terserang sakit kepala, pusing melayang, tangan gemetar, sakit leher, nyeri punggung, dan otot terasa kaku.

Selain itu, orang yang stres juga banyak keringat, terutama pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Ujung-ujung jari tangan dan kakinya terasa dingin hingga gatal-gatal pada kulit tanpa sebab yang jelas.

Orang-orang yang mengalami stres, menurut Ari, juga bisa mengalami nyeri dada, nyeri ulu hati, mual, perut kembung, dan begah. Diare tanpa sebab yang jelas pun bisa mengusik kala stres datang.

"Gangguan yang terjadi akibat stres bisa multi organ," kata Ari.

Oleh karena itu, Ari mengatakan para pekerja yang sibuk tetap harus meluangkan waktu untuk beristirahat dan tidur yang cukup. Upayakan untuk mengistirahatkan tubuh sesuai dengan jam biologis tubuh.

"Kita selalu ingat dan anggota keluarga harus selalu mengingatkan bahwa tubuh manusia bukan mesin dan tubuh manusia harus istirahat," ujar Ari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement