Jumat 05 Apr 2019 06:47 WIB

Ini Alasan Wanita Dapat Hidup Lebih Lama Menurut WHO

Wanita dalap hidup lebih lama karena lebih sering berkonsultasi dengan dokter

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Christiyaningsih
Wanita tertawa bersama teman-temannya (Ilustrasi)
Foto: Huffingtonpost
Wanita tertawa bersama teman-temannya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan wanita di hampir seluruh dunia rata-rata hidup lebih lama 4,4 tahun daripada pria. Wanita dinilai lebih sering berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat menjaga kesehatan dengan bak

Samira Asma,  Asisten Direktur Jenderal WHO untuk data, analisis, dan pengiriman, mengatakan pria meninggal lebih awal daripada wanita karena mereka tidak menjaga kesehatan sebaik wanita. Selain itu, pria cenderung terpapar risiko yang lebih besar.

Baca Juga

“Dalam banyak situasi, pria menggunakan layanan kesehatan lebih sedikit daripada wanita. Mereka cenderung mencari perawatan dan melanjutkan perawatan setelah didiagnosis dengan kondisi tertentu. Laki-laki juga lebih mungkin meninggal akibat penyakit tidak menular yang dapat dicegah dan diobati,” kata Asma seperti dilansir dari VOA, Jumat (5/4).

Ia menjabarkan dari 40 penyebab utama kematian, pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada wanita akibat 33 faktor risiko. Selain itu, tingkat kematian akibat bunuh diri dalam lingkup global menunjukkan 75 persen lebih tinggi pada pria daripada pada wanita.

Lebih lanjut Asma mengatakan penyakit tidak menular juga tengah meningkat di sebagian besar negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Afrika. Hal ini disebabkan oleh munculnya faktor risiko seperti penggunaan tembakau, peningkatan konsumsi alkohol, dan diet yang tidak sehat.

“Dalam hal penyebab utama kematian terkait penyakit yang tidak menular adalah penyakit jantung dan hipertensi. Meskipun dapat dicegah dan diobati, faktor risiko tidak ditangani,” katanya.

Dari statistik yang dimiliki WHO tersebut perlu diprioritaskan perawatan kesehatan primer pada kalangan pria. Asma menekankan perlunya penyadaran kepada orang-orang agar risiko kematian bisa diminimalisasi.

Selain menunjukkan ketahanan wanita yang dapat hidup lebih lama, WHO juga merilis hasil penelitian tentang harapan hidup wanita. Asma menerangkan harapan hidup wanita di dunia terus berkurang tajam akibat kehidupan ibu. Khususnya yang berada di negara berkembang. Alhasil, kondisi ini menimbulkan suatu kesenjangan antara ibu di negara berkembang dan maju.

WHO mencatat satu dari 41 wanita meninggal karena ibu di negara-negara miskin kesulitan mengakses layanan kesehatan. Sementara, tingkat kematian ibu di negara maju dan kaya, perbandingan kematian hanya satu banding 3.300.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement