REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kutil kelamin tergolong penyakit yang tidak umum dibicarakan masyarakat luas. Sebagian mungkin tidak tahu mengenai penyakit ini, sedangkan sebagian lain mungkin malu untuk membicarakannya.
Walau jarang dibicarakan, kasus kutil kelamin ternyata cukup banyak terjadi. Berdasarkan data global dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2012, diperkirakan ada satu kasus kutil kelamin baru yang terdiagnosis setiap detik. Artinya, diperkirakan ada sekitar 89.192 kasus kutil kelamin baru yang terdiagnosis setiap harinya di dunia.
Kutil kelamin atau genital warts pada dasarnya merupakan tumor jinak kulit yang terletak di sel basal epitel kulit. Seperti namanya, kutil kelamin tumbuh di aera anogenital yaitu di area kelamin serta area sekitar kelamin dan dubur.
Pada laki-laki, kutil kelamin bisa tumbuh di area pubis, batang kepala penis, kulup bila belum disunat, dan OUE atau lubang keluarnya urin. Kutil kelamin juga bisa muncul di skrotum atau buah zakar, perineum, di bawah buah zakar, dan di anus. Pada perempuan, kutil kelamin bisa tumbuh di area pubis, labia minora, labia mayora, vulva, vagina, serviks, perineum atau selangkangan bagian dalam, dan anus.
Kutil kelamin disebabkan oleh DNA virus bernama human papilloma virus (HPV). Akan tetapi tidak semua tipe HPV dapat menyebabkan kutil kelamin. Tipe HPV yang dapat menyebabkan kutil kelamin adalah HPV tipe 6, 11, 30, 42, 43, 44, 45, 51, 52, dan 52. Sekitar 90 persen kasus kutil kelamin disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6 dan 11.
Mayoritas infeksi HPV ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan seksual penetratif maupun non penetratif seperti anal dan oral. Karena itu, semua orang yang sudah aktif secara seksual berisiko tertular infeksi HPV meski hanya berhubungan seksual dengan satu orang. Bisa jadi satu-satunya pasangan tersebut pernah berhubungan seksual dengan orang lain dan tertular infeksi HPV.
"Orang yang terinfeksi (HPV) tidak ada gejala. Tampak bersih dan tidak ada gejala," jelas spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Pramudia, Dian Pratiwi, dalam peluncuran logo dan situs baru dari Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Pramudia di Jakarta.
Karena umumnya tak bergejala, infeksi HPV sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Hal ini yang membuat penularan infeksi HPV bisa terjadi dengan cukup mudah.
Dian mengatakan 90 persen infeksi HPV sebenarnya bisa dilawan dengan daya tahan tubuh yang baik. Namun sebagian kecil dari infeksi HPV dapat tetap bertahan di dalam tubuh dan berkembang menjadi penyakit. Jika HPV yang menginfeksi merupakan tipe penyebab kutil kelamin, maka penyakit yang mungkin timbul di kemudian hari adalah kutil kelamin.