REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dokter di Inggris telah mengembangkan obat tetes hidung revolusioner yang dapat melindungi dari flu. Dengan beberapa tetes ke lubang hidung, cairan itu berpotensi menjaga seseorang dari meningitis, radang paru-paru, dan infeksi telinga.
Temuan tersebut telah diuji coba oleh Rumah Sakit Universitas Southampton pada manusia. Kemungkinan, dalam setahun kedepan, semprotan untuk menangkal meningitis ini akan semakin luas diujikan kepada banyak orang.
Hasil yang didapatkan dari tes tersebut menunjukan, obat tetes hidung itu terbukti efektif dalam tes laboratorium. Prof Robert Read memodifikasi secara genetik sejenis bakteri "baik" untuk membantu menempelkan obat tetes di hidung dan tenggorokan untuk melancarkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan bakteri yang terhirup.
Temuan baru ini disebut akan sangat membantu, mengingat di Inggris saja ada sekitar 1.500 kasus yang disebabkan oleh bakteri meningitis meningokokus. Meningitis dapat menyebabkan kematian hanya dalam empat jam sejak timbulnya gejala.
Vaksin meningitis saat ini membantu melindungi tubuh jika bakteri berbahaya masuk ke aliran darah. Hanya saja, imunisasi flu saat ini tidak selalu efektif karena strain yang menyerang mungkin tidak tercakup dalam vaksin.
Melalui obat tetes hidung terbaru ini, bakteri dicegah masuk ke dalam darah dari pintu masuknya. Kemungkinan pengobatan menggunakan semprotan ini harus dilakukan setiap enam hingga 18 bulan untuk memastikan bakteri ramah tetap ada di tempatnya.
"Obat tetes ini bisa menjadi cara yang sangat efisien untuk melindungi dari berbagai penyakit yang kita hirup," kata Profesor Read, dikutip dari The Sun, Senin (8/4).