Rabu 10 Apr 2019 14:21 WIB

Sarapan Bantu Tingkatkan Konsentrasi Anak

Membiasakan anak sarapan pagi, juga dapat mengurangi risiko terjadinya obesitas.

Bubur ayam untuk sarapan.
Foto: Republika/Prayogi
Bubur ayam untuk sarapan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sarapan pagi mutlak harus diberikan pada anak sebelum berangkat sekolah. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan sarapan dibutuhkan untuk meningkatkan konsentrasi anak dalam menerima pelajaran.

"Anak yang sudah mendapatkan sarapan akan merasa cukup kenyang sehingga ia tidak akan merasa lemah, lesu, pusing ataupun sakit perut karena lambung yang belum terisi," kata Mimi.

Ia mengatakan hal itu terkait Hari Bekal Nasional tahun 2019 yang diperingati tiap 12 April sebagai perwujudan mencintai anggota keluarga dan melindungi mereka dengan makanan sehat.

Menurut Mimi, membiasakan anak sarapan pagi, juga dapat mengurangi risiko terjadinya obesitas. Sebab, anak yang belum sarapan cenderung membeli jajanan yang kebanyakan instan dan tidak menyehatkan.

Selain untuk anak, menurut dia, sarapan sangat diperlukan juga untuk orang dewasa sebagai persiapan tubuh dalam mengisi hari-hari dengan aktivitas fisik. "Sarapan yang baik adalah dengan menyediakan hingga seperempat energi dan zat gizi yang dibutuhkan dalam sehari, sehingga dapat memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi pada anak," katanya.

Dengan membiasakan anak makan secara teratur, katanya lagi, diharapkan pola makan yang baik akan terbawa hingga dewasa nanti. Oleh karena itu, kata dia, ibu-ibu harus membiasakan anak-anaknya sarapan pagi dengan menu gizi seimbang, sehingga diharapkan akan menghasilkan anak yang sehat dan produktif.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement