Rabu 10 Apr 2019 16:31 WIB

Asupan Vitamin D Berlebih Bisa Bahayakan Kesehatan

Studi kasus menunjukkan adanya gangguan kesehatan saat kelebihan asupan vitamin D

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Matahari, sumber utama pembentukan vitamin D (Ilustrasi)
Matahari, sumber utama pembentukan vitamin D (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen vitamin D sering disebut-sebut sebagai pembantu untuk meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kekuatan tulang. Akan tetapi sebuah studi kasus baru menunjukkan bahaya mengonsumsi terlalu banyak vitamin D.

Menurut studi kasus di Jurnal Asosiasi Medis Kanada (CMAJ), ada seorang pria berusia 54 tahun menghabiskan waktu berjemur lebih dari delapan jam sehari. Dokter mendapati dia memiliki kalsium dan vitamin D dalam jumlah sangat tinggi dalam darahnya yang menyebabkan masalah ginjal.

Baca Juga

Pria itu melaporkan menderita nyeri, hipertensi, dan riwayat keluarga dengan penyakit ginjal polikistik. Saat itu dokter bertanya kepada pasien tentang penggunaan suplemennya. Dia menceritakan telah mengonsumsi antara delapan dan 12 tetes vitamin D setiap hari selama 2,5 tahun terakhir.

Mayo Clinic melaporkan seseorang yang memperoleh asupan 60 ribu IU vitamin D setiap hari selama berbulan-bulan dapat mengalami keracunan. Masalah ini akan ditandai dengan mual, muntah, nyeri tulang, dan masalah ginjal.

Rata-rata, pria itu mengonsumsi delapan ribu hingga 12 ribu IU vitamin D setiap hari. Akibatnya ia mengalami gangguan kesehatan termasuk penurunan fungsi ginjal, perasaan gatal yang tidak nyaman dan konstan, kelelahan, dan nyeri tulang. Asupan vitamin D yang ekstrem menyebabkan kadar kalsium dalam darahnya melonjak. Dikutip dari Insider pada Rabu (10/4), para dokter merekomendasikan pria tersebut untuk segera berhenti mengonsumsi suplemen.

Dokter memberi pria itu hydroxychloroquine, obat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit autoimun. Obat itu berguna untuk membantu tubuhnya kembali normal. Pasien tersebut minum obat selama satu tahun, namun tetap menderita penyakit ginjal kronis permanen.

Penelitian menunjukkan suplemen nutrisi seperti vitamin D menawarkan sedikit manfaat kesehatan bagi orang yang sudah sehat. Kebanyakan orang bisa mendapatkan jumlah nutrisi harian yang direkomendasikan melalui makanan.

Sebelum mengonsumsi suplemen gizi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan tentang risiko yang bisa didapatkan. Menurut National Capital Poison Center, kelompok tertentu seperti orang lanjut usia, mereka yang berkulit lebih gelap, dan orang yang tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari berpotensi mendapat manfaat dari vitamin D. Akan tetapi suplemen tidak diperlukan untuk semua orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement