Kamis 11 Apr 2019 11:19 WIB

Asupan ASI Eksklusif Turunkan Risiko Kolesterol Anak

Para ibu sangat dianjurkan memberi ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ibu sangat dianjurkan untuk memberi ASI eksklusif kepada bayi mereka selama enam bulan. ASI eksklusif sangat dianjurkan karena dapat memberi banyak manfaat kesehatan untuk bayi. Manfaat ASI mulai dari meningkatkan sistem imun, menurunkan risiko infeksi, hingga menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.

Belum lama ini, studi terbaru mengungkap manfaat lain dari ASI eksklusif bagi anak. Berdasarkan studi ini, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih sehat saat remaja dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan susu formula.

Baca Juga

Studi ini melibatkan 3.261 bayi yang lahir di Hong Kong pada 1997. Studi berlangsung hingga bayi-bayi tersebut mencapai usia rata-rata 17,5 tahun.

Dari seluruh bayi yang terlibat dalam studi, sekitar 7,5 persen di antaranya mendapatkan ASI eksklusif selama tiga bulan pertama kehidupan. Sekitar 40 persen mendapatkan kombinasi ASI dan susu formula dan sekitar 52 persen lainnya hanya mendapatkan susu formula.

Setelah bayi-bayi tersebut menginjak usia akhir remaja, tim peneliti melakukan pemeriksaan kadar kolesterol. Dari pemeriksaan ini, didapati para remaja yang mendapatkan ASI eksklusif semasa bayi cenderung memiliki kadar kolesterol total dan kadar kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan remaja yang semasa bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif.

"Remaja-remaja dalam studi kami dilahirkan di Hong Kong pada 1997 ketika pemberian ASI belum begitu umum," terang peneliti senior dari University of Hong Kong Mary Schooling seperti dilansir Asia One.

Lebih lanjut, hanya sekitar satu persen dari remaja dalam studi ini yang memiliki kadar LDL yang tinggi. LDL merupakan jenis kolesterol 'jahat' yang dapat menumpuk di pembuluh darah. LDL menyebabkan penyumbatan sehingga menimbulkan masalah serius seperti serangan jantung.

Tim peneliti juga mengungkapkan kadar LDL cenderung serupa pada remaja yang hanya mendapatkan susu formula maupun remaja yang mendapatkan campuran susu formula dan ASI. Hanya remaja yang semasa bayi mendapat ASI eksklusif yang memiliki kadar kolesterol total maupun LDL yang lebih rendah. Remaja yang mendapatkan ASI eksklusif semasa bayi juga memiliki kadar trigliserida atau lemak yang lebih rendah.

Studi ini memang tidak dapat membuktikan dampak ASI eksklusif secara langsung terhadap kadar kolesterol anak di kemudian hari. Meski begitu, penelitian ini memperkuat bukti bahwa paparan nutrisi yang baik sejak dini dapat memodifikasi faktor risiko kardiovaskular, seperti kadar kolesterol.

"ASI memiliki kandungan kolesterol yang tinggi dan bayi yang diberikan ASI akan memiliki lebih banyak kandungan kolesterol darah dibandingkan bayi yang diberikan susu formula," tukas Christopher Owen dari Population Health Research Institute di St. George's University of London.

Paparan konten kolesterol yang tinggi dari ASI dapat memprogram metabolisme lemak pada bayi. Dengan begitu, kemampuan bayi untuk memetabolisme lemak di kemudian hari akan menjadi lebih baik. "Para ibu perlu didorong dan didukung untuk memberikan ASI kapanpun ada kesempatan," terang Owen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement