REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarapan dengan menu telur mata sapi yang terlapis dalam roti mungkin adalah hal yang digemari siapa saja. Menu ini selalu menjadi menu pilihan untuk sarapan karena membuat kenyang dan menghasilkan energi yang tahan lama.
Tetapi siapa yang menyangka menu yang memadukan telur dengan roti itu dapat merusak metabolisme. Khususnya, jenis roti tertentu dapat memberikan pengaruh metabolisme dalam melakukan reaksinya.
Dilansir She Finds, Kamis (11/4), roti tawar putih olahan merupakan salah satu jenis roti yang harus dihindari dalam menu sarapan dengan telur. Seperti semua karbohidrat olahan, roti putih memperlambat metabolisme dan akan meningkatkan kadar gula darah secara tidak perlu.
"Ketika dikonsumsi secara berlebihan, biji-bijian olahan dapat memberikan senyawa tingkat tinggi yang dapat merusak metabolisme, termasuk gluten, banyak pati, dan asam fitat," seorang pendiri Ancient Nutrition and DrAxe .com, Josh Axe.
Menurutnya, banyak produk biji-bijian dalam kemasan juga mengandung banyak gula tambahan, garam, dan pengawet sintetis. Produk tersebut juga diperkaya dengan vitamin dan mineral sintetis yang sulit dimetabolisme dengan baik.
"Hari ini kita tahu bahwa makan karbohidrat tinggi, yang biasanya berarti Anda makan banyak karbohidrat olahan seperti toko membeli roti dan pasta serta biskuit. Kita tahu ini menyebabkan lemak perut, jadi tidak makan lemak membuat kita gemuk. Ini memakan terlalu banyak karbohidrat buatan yang menyebabkan ban cadangan di sekitar pinggang kita,” tulis Nutritional Weight & Wellness.
Sebaiknya, tukar roti putih olahan dengan roti gandum jika ingin mencoba untuk menurunkan berat badan. Alternatif lainnya adalaha pasangkan telur mata sapi di atas quinoa, barley, atau nasi merah.
Hal ini mungkin tampak tidak konvensional, tetapi semua makanan itu merupakan sumber vitamin B, protein, dan serat yang sangat baik. Makanan-makanan itu akan membantu tubuh menyerap nutrisi kuning telur yang ada.