Jumat 12 Apr 2019 15:22 WIB

Hotel Sahid Jaya Solo Gelar Edukasi Bahaya Kanker Serviks

Selain edukasi bahaya kanker serviks digelar pula pemeriksaan papsmear gratis

Rep: Binti Sholikah/ Red: Christiyaningsih
Kanker Serviks (ilustrasi)
Foto: akbidmus.ac.id
Kanker Serviks (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Hotel Sahid Jaya Solo menyelenggarakan edukasi bagi para perempuan mengenai bahayanya kanker serviks, Jumat (12/4). Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan papsmear gratis bagi peserta.

Edukasi yang bekerja sama dengan Klinik Budi Sehat tersebut menghadirkan narasumber dokter Andi Secha. Kegiatan tersebut diikuti puluhan perempuan pemegang kartu BPJS Kesehatan di Kota Bengawan.

Baca Juga

Andi menjelaskan perempuan paling rentan terhadap penyakit kanker serviks dan kanker payudara. Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi pada sela-sela di area mulut rahim. Terdapat 400 ribu kasus baru kanker serviks per tahun di dunia. Sebanyak 80 persen diderita perempuan di negara berkembang.

"Sebanyak 52 juta dari perempuan di Indonesia terancam kanker serviks. Di Indonesia, terdapat 41 kasus baru per hari atau 15 ribu per tahun di mana terdapat 20 kasus meninggal dunia," jelasnya kepada para peserta.

Kanker serviks cenderung menjangkit perempuan usia produktif seksual yakni 35 - 55 tahun. Kanker serviks terbagi menjadi beberapa stadium. Mulai dari stadium nol belum terlihat deteksi kanker. Kemudian stadium 1 mengenai di daerah sekitar mulut rahim dengan tingkat hidup 85 persen.

Stadium 2 sudah ada perambatan di bagian serviks ke arah atas di leher rahim sampai ke vagina bagian bawah dengan tingkat hidup sekitar 65 persen. Selanjutnya, stadium 3 kanker mulai naik ke rahim dan sudah mendekati vagina lebih ke bawah.

Saat sudah masuk stadium 4 biasanya sudah menyebar di organ-organ lainnya sampai kandung kemih, usus, paru-paru, dan tulang. Stadium keempat paling berat dengan tingkat kehidupan hanya tujuh persen.

Faktor risiko perempuan terkena kanker serviks antara lain, aktivitas seksual terlalu dini, usia saat menikah kurang dari 20 tahun, dan berganti pasangan seksual. Wanita yang merokok, punya sistem kekebalan tubuh lemah, sudah terkena penyakit infeksi menular seksual lainnya seperti kutil kelamin, serta ada pengidap kanker serviks dalam keluarga juga berisiko terkena penyakit ini. Penyebab dari faktor keturunan penularannya mencapai hampir 50 persen.

Andi juga menjelaskan gejala perempuan yang terkena kanker serviks. Di antaranya kaki bengkak, nyeri punggung, keluar darah ketika berhubungan seksual, keluar cairan dari vagina yang tidak normal, dan pendarahan setelah menopause. Gejala lain adalah tinja berdarah, pusing, kelelahan, muncul darah seperti menstruasi tapi di luar waktu menstruasi, pendarahan vagina, berat badan turun, nyeri perut atau menstruasi tidak teratur.

Karenanya, para perempuan diminta melakukan pencegahan agar tidak terkena kanker serviks. Pencegahan yang perlu dilakukan antara lain, menjaga kebersihan organ kewanitaan, berhubungan seks secara baik dan benar, serta tidak boleh berganti-ganti pasangan. Jangan lupa melakukan tes papsmear secara teratur serta vaksinasi HPV.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement