REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alergi adalah respons sistem imun yang tidak normal. Alergi bisa disebabkan oleh makanan maupun bahan yang bisa terhirup.
Ada sejumlah fsktor risiko yang bisa meningkatkan risiko alergi, salah satunya kelahiran caesar. Konsultan alergi dan imunologi anak, Prof Dr dr Budi Setiabudiawan SpA(K) MKes menjelaskan kelahiran caesar menyebabkan penundaan perkembangan bakteri baik dari dalam usus.
Hal ini menyebabkan perubahan perkembangan sistem daya tahan tubuh si kecil. Alhasil, risiko penyakit alergi pada si kecil pun meningkat.
"Jadi jangan buru-buru tentukan tanggal untuk lahiran caesar (kalau tidak ada alasan medis)," ujarnya di sela acara media gathering kampanye #BundaTanggapAlergi yang diselenggarakan Sarihusada, di Jakarta, Rabu (10/3).
Selain kelahiran caesar, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko alergi pada si kecil, antara lain riwayat alergi pada keluarga dan asap rokok juga polusi udara. Bila kedua orang tuanya memiliki riwayat alergi maka 40 sampai 60 persen anak akan alergi.
Angka ini akan meningkat menjadi 60 sampai 80 persen bila kedua orang tua memiliki manifestasi sama. Bila salah satu orang tuanya saja yang memiliki riwayat alergi maka risiko alergi pada anak sebesar 20 sampai 40 persen.
Sementara itu, jika saudara ada yang memiliki riwayat alergi maka 25 sampai 30 persen kemungkinan anak alami alergi. Meskipun orang tua tidak memiliki riwayat alergi, anak bisa saja mengalami alergi dengan risiko lima sampai 15 persen.