REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 70 persen dari tubuh manusia terdiri dari air. Setiap individu perlu minum setidaknya 2 liter air setiap hari agar tetap bugar atau bahkan menurunkan berat badan.
Air putih disebut dapat membantu membakar kalori dan menekan nafsu makan. Lalu mana yang lebih baik untuk dikonsumsi ketika diet, apakah air putih dingin atau air hangat?
Dilansir dari Times of India, Senin (15/4), disebutkan bahwa air putih dingin memiliki banyak kelemahan, meski bisa cepat menghilangkan rasa haus. Air dingin atau minuman dingin lainnya dapat membekukan lemak dalam aliran darah dan membuatnya sulit untuk menyerap nutrisi.
Seseorang dianjurkan tidak minum air dingin sambil makan, karena dapat menghambat proses pencernaan. Air dingin juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan karena tubuh kadang-kadang menghasilkan lendir berlebih ketika bersentuhan dengan air dingin.
Sementara itu, air putih yang panas atau hangat memiliki banyak manfaat kesehatan. Seperti meningkatkan pencernaan, bahkan minum air hangat sebelum makan dapat mempercepat metabolisme. Air hangat juga membantu menghilangkan racun dalam tubuh, meningkatkan suasana hati dan meringankan sembelit.
Lalu air dingin atau hangat yang efektif menurunkan berat badan? Air panas memang memiliki banyak manfaat kesehatan dibandingkan dengan air dingin. Tetapi ketika menyangkut penurunan berat badan, suhu air tidak terlalu menjadi masalah.
Yang terpenting adalah minum banyak air putih ketika mencoba menurunkan berat badan. Sejauh ini tidak ada bukti ilmiah membuktikan bahwa air panas mempercepat proses penurunan berat badan.
Ada banyak faktor yang bertanggung jawab untuk penurunan berat badan dan tidak bisa hanya mengandalkan air panas atau hangat. Anda perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan mengikuti latihan rutin yang intens untuk menurunkan berat badan secara efektif. Kurangi semua makanan cepat saji dan sertakan lebih banyak buah-buahan segar dan sayuran hijau ketika diet.